Menanti Koalisi Baru Partai NasDem, Demokrat dan PKS

SUDAH 80%: Partai NasDem mengaku 80% akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS di tengah komunikasi intens yang berjalan - Foto Net.


BORNEOTREND.COM - Peta politik nasional menunjukkan akan munculnya koalisi baru menjelang Pemilu dan Pilpres 2024. Tiga partai: Partai NasDem, Partai Demokrat (PD), dan PKS berpeluang besar akan bersatu dalam koalisi baru untuk Pilpres 2024.

Partai NasDem mengaku 80% akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS di tengah komunikasi intens yang berjalan. Namun, NasDem menyebut masih ada sejumlah hal yang jadi kendala dengan rencana koalisi tersebut.


"Peluangnya ya sejauh ini komunikasi baguslah. Bisa jadi (sudah 80%), kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi, di sana lah kemudian seni diplomasinya materi yang dinegosiasikan ya tentu ada beberapa hal yang terus menerus dibicarakan lah," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (19/9/2022).

 


Willy lalu mengungkap yang sejauh ini masih jadi kendala antara ketiga partai. Salah satunya, kata Willy, yakni ketiga partai belum pernah koalisi sebelumnya. "Satu, kami belum pernah bekerja sama sebelumnya, tentu ini nggak bisa kawin paksa kan," ucap Willy.

Kemudian, Willy menyebut membangun kecocokan dengan PKS dan Demokrat harus berangkat dari ranah antarpartai. Kemudian, menuju ke ranah kandidat capres-cawapres di 2024.

"Tentu proses pembangunan chemistry di 2 ranah, ranah antarpartai, ranah antara kandidat dengan partai, itu tidak sederhana itu. 2 layer ini harus berjalan secara simultan, itu yang beratnya itu," ujar dia.

"Ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja. Itu kan 1 layer, sementara ini bekerja dalam 2 ranah lah, 2 dunia, 2 alam, capres-cawapresnya dan partainya," lanjutnya.

Tak hanya itu, Willy mengakui sebetulnya kendala utama NasDem, PKS dan Demokrat bukanlah pada ranah sosok di 2024. Melainkan, kata dia, menyamakan persepsi terkait persoalan-persoalan yang akan diselesaikan ke depannya.

"Proses pendelegasian kepada person itu hanya turunan, kendalanya apa sih? Kendalanya NasDem ingin memulai dari persoalan dulu, bukan orang dulu. Itu poin cara berpikir, ini berbeda, bukan kawin paksa. Pak Surya ingin mengajak ketika duduk itu ketemu PKS, Demokrat, ya kita berbicara our problem, problem kita apa sih? Ini bukan masalah kawin-kawinan, toh sekarang NasDem nggak punya handicap dengan siapapun," tuturnya.

Sumber : detik.com
Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال