![]() |
Empat penyair Kalsel yang akan berangkat mengikuti PPN XIII 2025; Rezqie M. A. Atmanegara, Muhammad Daffa, Wildanne, dan Tarman Effendi Tarsyad. (Foto: istimewa/diolah) |
BORNEOTREND.COM - Pertemuan Penyair Nusantara diselenggarakan agar ada forum bergilir yang mempertemukan para penyair se-Nusantara guna menjalin kerja sama kegiatan, pertukaran karya, dan berbagi informasi perkembangan sastra di negara masing-masing. Bersama para penyair empat negara, dicanangkanlah forum tahunan yang diselenggarakan secara bergilir di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand.
Pertemuan Penyair Nusantara I di Medan Sumatera Utara-Indonesia pada tahun 2007, Pertemuan Penyair Nusantara II di Kediri, Jawa Timur-Indonesia, pada tahun 2008, Pertemuan Penyair Nusantara III di Kuala Lumpur-Malaysia pada tahun 2009, Pertemuan Penyair IV di Brunei Darussalam pada tahun 2010, Pertemuan Penyair Nusantara V di Palembang-Sumatera Selatan pada tahun 2011, Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi-Indonesia pada tahun 2012, Pertemhan Penyair Nusantara VII di Singapura pada tahun 2014, Pertemuan Penyair Nusantara VIII di Thailand, pada tahun 2015, Pertemuan Penyair Nusantara IX di Tanjungpinang, Kepulauan Riau-Indonesia pada tahun 2016, Pertemuan Penyair Nusantara X di BantenIndonesia pada tahun 2017, Pertemuan Penyair Nusantara XI di Kudus, Jawa Tengah Indonesia pada tahun 2019, Pertemuan Penyair Nusantara XII di Kuala Lumpur-Malaysia pada tahun 2023, dan Pertemuan Penyair Nusantara XIII akan dilaksanakan Jakarta-Indonesia pada 2025 ini.
Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII di Jakarta tahun 2025 ini dibuka untuk pengumpulan karya penyair Nusantara dengan pengundang penyair dari negara-negara peserta (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand), sekaligus bagi kontributor penyair yang karyanya lolos kurasi (terpilih) akan diundang oleh panitia untuk mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII di Jakarta dengan tema karya "Puisi untuk Perdamaian dan Persaudaraan". Sejak dibukanya dan penutupan pengumpulan karya hingga 30 Mei 2025 lalu, panitia menerima 1.800 puisi karya 616 penyair dari berbagai daerah dan negara serumpun seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, hingga Timor Leste.
Proses kurasi cukup ketat berjalan panjang oleh para dewan kurator yang terdiri dari Maman S. Mahayana, Ahmadun Yosi Herfanda, dan Hasan Aspahani, kemudian hasil dari karya puisi dan penyairnya yang lolos diumumkan pada 20 Juli 2025. Ada 230 karya dari 230 penyair Nusantara da Mancanegara yang lolos seleksi dan diundang untuk mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII di Jakarta yang akan diselenggarakan pada 11-14 September 2025 ini. Dari Provinsi Kalimantan Selatan yang lolos seleksi yaitu, Rezqie M. A. Atmanegara (Hulu Sungai Tengah), Muhammad Daffa (Banjarbaru), Wildanne (Banjarmasin), Karst Mawardi (Banjarmasin), dan Tarman Effendi Tarsyad (Banjarmasin).
Para penyair yang akan berangkat ke PPN XIII 2025 di Jakarta ialah Rezqie M. A. Atmanegara, Muhammad Daffa, Wildanne, dan Tarman Effendi Tarsyad, sedangkan Kars Mawardi sudah menyatakan tidak bisa berangkat.
"Kami sangat berharap agar pemerintah daerah, Pemprov Kalsel melalui Gubernur maupun dinas terkait untuk membantu keberangkatan para penyair. Sebagai perwakilan Kalsel yang tujuannya juga untuk pemajuan sastra dan penyair di Banua, agar terus berkelanjutan generasinya," ujar Rezqie M. A. Atmanegara, salah satu penyair Banua yang bakal ikut PPN XIII.
Menurutnya, beberapa upaya sudah dilakukan mengajukan proposal pengajuan dukungan keberangkatan yang dilandasi dasar undangan peserta dan surat rekomendasi dari Panitia PPN XIII, disertakan pula surat rekomendasi dari Dewan Kesenian Kalimantan Selatan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Serta pendekatan juga dilakukan kepada dinas terkait di kota/daerah penyair masing-masing yaitu Banjarmasin, Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah demi kelancaran keberangkatan peserta penyair dari Kalimantan Selatan sebagai utusan resmi mengikuti PPN XIII 2025 di Jakarta pada September mendatang.
"Kami para penyair sangat mengharapkan bantuan nyata dari Dewan Kesenian Kalsel dan pemerintah daerah terlebih Provinsi Kalimantan Selatan dan juga kawan-kawan sastrawan, seniman, budayawan serta seluruh kalangan pecinta sastra dan seni untuk bantuannya," tandas Rezqie M. A. Atmanegara.
Editor: Khairiadi Asa