Berkat Program JKN, Ibunda Peny Bisa Berobat dengan Mudah dan Gratis

BAHAGIA: Peny dan Ibunya merasakan manfaat ikut program JKN dari BPJS Kesehatan - Foto Dok jamkesnews.com


BORNEOTREND.COM- Ada hal menarik yang dialami oleh Peny Vedia (19) sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meski bukan pengalamannya secara langsung, Peny bercerita tentang pengalamannya mengantar serta mendampingi sang ibu yang harus beberapa kali menjalani pelayanan kesehatan dengan berbekal jaminan dari Program JKN.

“Kalau saya sendiri alhamdulillah sehat terus, tapi tentu tetap terdaftar dong sebagai peserta BPJS Kesehatan,” ujar gadis yang akrab disapa Peny ini kepada tim jamkesnews.com, Rabu (16/8/2023) lalu.


Peny mengungkapkan bahwasannya sang ibu kerap harus mengunjungi RS karena beberapa keluhan pada kesehatannya.

“Mama ulun (saya -red) ni punya keluhan sama tekanan darahnya, pernah juga mendapat pelayanan operasi kecil karena ada luka di kaki pas itu sampai harus dua kali operasi karena setelah operasi pertama itu sempat belum selesai sehingga harus ada tindakan lanjutannya lagi,” sambungnya.

Hal yang menarik bagi Peny adalah bagaimana kemudian seluruh biaya yang diperlukan selama ibunya memperoleh pelayanan itu sampai berkali-kali semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Padahal, Peny mengungkapkan bahwa dulu sang ibu hanya terdaftar pada segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Pekerja Mandiri kelas tiga saja.

“Kalau misalnya diitung-itung mungkin iuran ibu saya dan keluarga itu baru berapa ya, tidak cukup mungkin kalau harus untuk membiayai pelayanan ibu saya sendiri saat itu, tapi karena gotong royong kan ya di Program JKN ini jadi saya dan keluarga merasakan manfaat langsung dari saling menolong dan saling membantu yang diusung Program JKN ini,” jelasnya.

Merasa nyaman dan puas dengan kualitas dan perkembangan baik sistem maupun penjaminan dari Program JKN, Peny kemudian mengungkapkan bahwa ibunya memilih menaikkan status kelas rawat dirinya terdaftar dari sebelumnya kelas tiga menjadi kelas satu.

“Iya, ibu saya memutuskan berubah naik jadi kelas satu BPJS Kesehatannya supaya bisa berkontribusi lebih dalam program yang mulia ini. Harapannya kan pasti selalu sehat, dan pasti kalau sehat terus tentu bisa iuran yang dibayarkan keluarga saya menjadi bermanfaat bagi peserta lain. Dan ada sedikit rasa ingin berbalas budi baik dari peserta lain juga karena kalau ditotal-total sudah cukup banyak perawatan dan biaya yang discover oleh BPJS Kesehatan ini khusus untuk ibu saya saja,” katanya.

Peny sendiri saat ini merupakan peserta Program JKN yang terdaftar pada segmen peserta Pekerja Penerima Upah – Badan Usaha (PPU BU). 

“Saya kan baru pertama kali ini bekerja, dan ini pengalaman pribadi saya juga dari yang dulunya saya ditanggung dan gabung sama keluarga jadi sekarang berdiri sendiri karena terdaftar dari tempat saya bekerja, dan saya baru tahu juga kalau disini bisa otomatis kelasnya berubah sesuai dengan gaji yang diterima kalau sebagai peserta dari tempat kerja gitu,” sambungnya lagi.

Peny merasa keberadaan Program JKN sangat membantu dirinya dan keluarganya dalam hal memperoleh jaminan dalam pelayanan kesehatan. Oleh karenanya Ia berharap agar terus sehat dan terus dapat berkontribusi mewujudkan sistem jaminan kesehatan yang dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Pokoknya selama saya bisa berkontribusi pada penyelenggaraan program ini, saya akan terus berkontribusi walaupun cuma dari uiran saya yang nominalnya mungkin tidak seberapa. Tapi saya menjadi saksi sendiri bahwa penjaminan Program JKN ini tidak pandang bulu, tidak memandang kelas kita terdaftarnya, dan tidak juga memandang segmen kita terdaftaranya. Intinya kita terdaftar, aktif dan datanya valid pasti kita berhak atas penjaminan yang snagat luar biasa nilai manfaatnya,” tutupnya.

Sumber: jamkesnews.com

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال