![]() |
Empat sastrawan Banua penerima penghargaan apresiasi dari Kemdikdasmen: Ibramsyah Amandit, Fahmi Wahid, Abdurrahman El Husaini dan Ariffin Noor Hasby. (Foto: dok) |
BORNEOTREND.COM - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menetapkan 4 sastrawan dan 1 komunitas sastra di Kalsel sebagai penerima penghargaan berkarya selama 40 dan 50 tahun.
Dalam SK yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bernomor 3658/I/B.S.01.02/2025 tentang Calon Penerima Bantuan Fasilitasi dan Penerima Bantuan Apresiasi Program Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat Fasilitasi dan Apresiasi Bagi Komunitas Sastra, tanggal 29 Juli 2025, tertera nama sastrawan Kalsel; H. Fahmi Wahid, Ibramsyah Amandit, Abdurahman El Husaini, Ariffin Noor Hasby dan satu komunitas sastra Perkumpulan Pusaka (Putra Putri Saraba Kawa).
Untuk wilayah Kalimantan, Kalsel terbanyak meraih penghargaan ini, yakni 5 penerima. Sedangkan Kaltim, Kalbar dan Kalteng hanya 1 penerima. Semuanya atas nama kelompok/komunitas sastra.
Empat sastrawan Kalsel yang meraih penghargaan ini Ibramsyah Amandit kategori 50 tahun lebih berkarya, H. Fahmi Wahid (40 tahun lebih), Abdurrahman El Husaini (40 tahun lebih), Ariffin Noor Hasbi (40 tahun lebih). Menurut Fahmi Wahid untuk mendapatkan penghargaan ini cukup sulit. Perlu perjuangan dalam mengumpulkan dokumen yang diperlukan. Setidaknya data-data otentik berkarya sejak tahun 1984 hingga sekarang.
"Mengumpulkan berkas sangat sulit, karena kebetulan saya pindah rumah, ada bencana banjir juga. Tapi alhamdulilah bisa dibuat fortofolio mulai tahun 1984 sampai2025. Ditambah data dukung berupa foto, buku, piagam dan lainnya," ujar Fahmi Wahid yang juga Ketua Dewan Kesenian Balangan menjelaskan panjang lebar bagaimana perjuangan hingga meraih penghargaan apresiasi ini.
Penulis: Khairiadi Asa