Pemkab Balangan Gelar Pelatihan Pemanfaatan Rempah Sebagai Pewarna Alami Kain Sasirangan

KATA SAMBUTAN: Ketua Dekranasda Kabupaten Balangan Hj Sri Huriyati Hadi menyampaikan kata sambutan pada acara pelatihan pemanfaatan rempah sebagai pewarna alami kain Sasirangan – Foto Dok

BORNEOTREND.COM – Pemerintah Kabupaten Balangan menggelar pelatihan pemanfaatan rempah sebagai pewarna alami kain Sasirangan yang bernilai budaya di Aula Mayang Maurai, Senin (19/9/2022).

Acara ini sendiri akan diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 19 hingga 21 September 2022.

Ketua Dekranasda Balangan, Hj Sri Huriyati Abdul Hadi sangat mengapresiasi digelarnya kegiatan pelatihan ini di Kabupaten Balangan. Terlebih lagi peserta pelatihan adalah warga Desa Inan dan siswa-siswi SMA yang diambil dari beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Balangan.

Hj Sri juga mengaku lebih menyukai warna alami dan dia punya alasan tersendiri terhadap warna-warni yang dihasilkan alam tersebut. 

“Warna alami tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri dan memiliki nilai jualnya tersendiri,” katanya.

Lebih lanjut, istri orang nomor satu di Bumi Sanggam ini juga merasa bangga, ada anak muda asli Kabupaten Balangan yang sudah mengikuti dan membawa ilmu dari luar untuk dibawa ke Balangan dan diaplikasikan dalam pelatihan pemanfaatan rempah sebagai pewarna alami kain Sasirangan ini.

“Saat ini nilai jual Sasirangan di Balangan lagi baik. Ini menjadikan nilai yang bagus di saat seperti ini, ada kegiatan penambahan ilmu dalam pengaplikasian warna-warni di kain Sasirangan,” kata Hj Sri Sri.

Hj Sri yang juga menjabat sebagai Ketua PKK Kabupaten Balangan ini menilai banyak warga yang mungkin sudah terbiasa melihat motif Sasirangan dengan rempah-rempah atau tumbuhan yang ada di Kalsel khusus di Balangan.

Sekarang, tambahnya, perlu adanya upaya untuk menjaga lingkungan sekaligus juga memanfaatkan hasil dari tumbuhan rempah-rempah yang sangat mudah didapatkan untuk dibudidayakan.

“Sasirangan saat ini tidak hanya digunakan pada acara-acara resmi serta acara-acara adat. Tapi kini penggunaan Sasirangan semakin meningkat hingga saat ini sudah banyak acara-acara fashion yang menggunakan kain Sasirangan itu sendiri,” ujarnya. 

Hj Sri Hadi berharap kegiatan pelatihan ini bisa membawa berkah ke depannya dan bisa menaikkan ekonomi masyarakat khususnya untuk kaum ibu-ibu yang ada di Desa Inan.

“Ke depannya juga semoga Desa Inan bisa melatih desa-desa lain yang ada di kecamatan-kecamatan Balangan sehingga nanti bisa sama-sama maju dalam membuat kain Sasirangan dengan pewarna alami di Balangan,” ujar dia berharap.

Sementara itu, Founder Spicesirangan dan Laskar Rempah RI, Gina Astuti yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini menyampaikan, pelatihan ini merupakan bentuk tidak lanjutnya ketika mengikuti jalur rempah tingkat nasional yang dilaksanakan di Ternate, Tidore, Bandaneira dan Kupang, dimana Gina mempelajari bagaimana sejarah rempah yang keterkaitan dengan kesenian dan kebudayaan setiap daerah.

Di Kalsel sendiri terkenal dengan motif Sasirangan Ramak Sahang. Nah dari situ lah Gina yang merupakan warga Desa Inan berinisiatif untuk lebih mengenal lagi motif Ramak Sahang ini dengan warna alami. 

“Untuk rempah-rempah itu sendiri cukup mudah didapatkan dan dibudidayakan. Cuma ada beberapa rempah yang sulit didapatkan,” sebutnya.

Gina pun berharap rempah-rempah alam yang digunakan sebagai pewarna alami bisa mengurangi pewarnaan kimia di dalam kain Sasirangan itu sendiri.

Gina berpesan untuk kaum muda untuk tidak pernah takut terjun dan mengenal kebudayaan karena kebudayaan akan membawa kita dalam kebahagiaan dan ketenangan. “Mungkin kebudayaan tidak banyak menghasilkan uang, tapi kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang dan kebudayaan itu sendiri akan menjadi nilainya tersendiri dan menjadi nilai jual untuk mengingat perkonomian khususnya di Kabupaten Balangan,” ujarnya.

Penulis: Sri Mulyani

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال