![]() |
SIMBOLIS: Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji saat menyerahkan bantuan dari Yayasan Swantantra Pangan Nusantara kepada SMK Utama Al Jabal Nur Samboja, Kutai Kartanegara - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTIM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, khususnya di sektor pertanian dan peternakan.
Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji, menyatakan bahwa pendidikan menjadi kunci menuju generasi emas Kaltim 2045, sejalan dengan visi besar “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”.
“Kami, selaku pemerintah provinsi, memiliki kewajiban untuk meningkatkan SDM yang ada di Kaltim,” tegas Seno Aji, sabtu (12/7/2025) saat menghadiri acara penyerahan bantuan dari Yayasan Swantantra Pangan Nusantara kepada SMK Utama Al Jabal Nur Samboja, Kutai Kartanegara.
Sebagai bentuk komitmen tersebut, Pemprov Kaltim menggratiskan biaya UKT dan SPP bagi seluruh siswa SMA/SMK baik negeri maupun swasta di seluruh wilayah Kaltim. Tak hanya itu, program pembebasan biaya pendidikan juga diberikan untuk jenjang S1 hingga S3 yang menempuh studi di provinsi ini.
“Alhamdulillah, sekolah seperti Al Jabal ini menunjukkan keseriusan dalam bidang pertanian dan peternakan. Inilah yang kami dambakan. Kami ingin anak-anak Kaltim kembali mencintai sektor pertanian, kembali ke ladang, ke kandang. Kita tanam bersama, kita beternak bersama,” ujarnya penuh semangat.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim akan mengalokasikan anggaran bantuan bagi sekolah-sekolah yang fokus pada pertanian dan peternakan melalui APBD Perubahan.
Ia bahkan meminta Dinas Pertanian turun langsung ke lapangan untuk mendukung program sekolah seperti Al Jabal.
“Saya harap dari yayasan di pusat, seperti dari Jakarta, juga turut memberikan dukungan. Kita ingin jadikan Indonesia dan Kaltim swasembada pangan,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini telah mencapai angka 3,8 juta ton produksi beras, namun Presiden RI menargetkan Kaltim bisa mandiri pangan pada 2026.
“Ini kerja besar. Kita harap anak-anak didik kita bisa memberi andil nyata. Mulai dari pupuk hingga alat pertanian semua harus dimanfaatkan sebaik mungkin.” timpalnya lagi.
Dirinya dalam kesempatan ini juga mengapresiasi yayasan luar Kaltim yang turut peduli terhadap pengembangan pendidikan di daerah.
“Kami sangat terbuka untuk kolaborasi lebih luas, tidak hanya di sektor pertanian dan peternakan, tapi juga perikanan dan sektor lainnya. Mudah-mudahan bantuan ini menjadi berkah,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Swastranta Pangan Nusantara, Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, hadir dalam kesempatan tersebut dan menyerahkan bantuan 50 unit laptop serta 3 ekor domba kepada SMK Al Jabal.
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap modernisasi pendidikan pertanian di daerah.
“Tegaknya bangsa ini tergantung pada ketersediaan pangannya. Tidak berlebihan jika saya katakan, ketahanan pangan adalah pilar bangsa. Sekolah harus jadi garda depan perubahan, dan hari ini kita bawa teknologi karena zaman menuntut itu,” ujar Daryatmo.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Ini bukan tugas pemerintah semata. Yayasan, dunia pendidikan, semua harus ambil bagian.” ujarnya.
Dilain pihak, Ketua Yayasan SMK Utama Al Jabal Nur Samboja, Ida Prahastuty, menuturkan bahwa sekolah ini telah berdiri selama 17 tahun dan terus berupaya menekan angka putus sekolah di wilayah Kukar dan Kaltim secara umum.
“Banyak anak muda masih berpikir lebih baik langsung kerja ketimbang sekolah. Kami di sini ingin mengubah pola pikir itu,” katanya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa SMK Al Jabal Nur memiliki tujuh jurusan termasuk pertanian, otomotif, perkantoran, dan pariwisata. Uniknya, seluruh siswa di sekolah ini diwajibkan menanam pohon.
“Ada jeruk, kopi, meranti, bahkan tanaman pangan seperti cabai, terong, wortel, dan stroberi. Yang berhasil menumbuhkan tanamannya akan mendapat reward,” jelasnya.
SMK ini juga mengembangkan budidaya talas beneng, sebagai alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi.
“Kami punya 10 hektare talas beneng. Ini bisa menjadi cadangan pangan saat beras langka,” ujarnya.
Tak hanya itu, SMK Al Jabal Nur juga membuka diri bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Alhamdulillah, siswa kami bahkan pernah menjadi yang terbaik di Kaltim dalam kategori penanaman kedelai impor seberat 25 kg,” tukasnya.
Sumber: Nett