Citra Satelit Ungkap Iran Mulai Perbaiki Situs Nuklir yang Diserang AS

RUSAK: Fasilitas nuklir Iran di Fordow yang terletak sekitar 100 km barat daya Teheran hancur dibom AS – Foto cnnindonesia.com


BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Citra satelit terbaru menunjukkan Iran sedang aktif membangun kembali fasilitas nuklir Fordow yang rusak akibat serangan bom AS pada 22 Juni 2025. Meski AS mengklaim penghancuran total, Badan Energi Atom Internasional menyatakan program nuklir Iran belum hancur dan siap pulih dalam beberapa bulan.

Maxar Technologies merilis citra satelit pada Sabtu (28/6) yang mengindikasikan aktivitas perbaikan di situs nuklir bawah tanah Fordow, Iran. Gambar tersebut memperlihatkan ekskavator, crane, dan sejumlah personel bekerja di dekat lubang akibat serangan bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang dilancarkan Amerika Serikat pada 22 Juni 2025.

"Sebuah ekskavator dan beberapa personel ditempatkan tepat di sebelah lubang yang terletak di utara di punggung bukit kompleks bawah tanah tersebut. Crane terlihat beroperasi di pintu masuk lubang," demikian keterangan Maxar, seperti dikutip CNN.

Menurut Maxar, beberapa kendaraan juga terlihat di bawah punggung bukit dan diparkir di sepanjang jalan setapak yang dibangun untuk mengakses situs tersebut.

Mantan inspektur nuklir David Albright mengatakan citra satelit Maxar ini menunjukkan bahwa Iran "secara aktif bekerja di dua lokasi hantaman MOP (bom Massive Ordnance Penetrator) yang menembus lubang ventilasi" situs.

"[Iran] mungkin sedang menutup kembali kawah [akibat serangan] serta melakukan penilaian kerusakan teknis dan mengambil sampel radiologis," ucapnya.

"Kami telah mengamati bahwa Iran juga dengan cepat memperbaiki kerusakan di jalan masuk utama situs beberapa hari sebelumnya. Namun, belum ada indikasi bahwa Iran berupaya membuka kembali pintu masuk ke terowongan mana pun di situsnya," tulis Albright di X.

Pada 22 Juni, AS menyerang situs nuklir Iran Fordow dan Natanz menggunakan bom GBU-57, yang juga disebut Massive Ordnance Penetrator (MOP), hingga situs-situs itu diklaim hancur total.

Pada saat yang sama, AS juga meluncurkan rudal Tomahawk dari kapal selam ke situs nuklir Isfahan, yang juga diklaim merusak fasilitas tersebut.

Namun, pada Minggu (29/6), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan serangan AS gagal menyebabkan kerusakan total pada program nuklir Iran. IAEA bahkan menyebut Teheran bisa memulai kembali pengayaan uraniumnya "dalam hitungan bulan".

Pernyataan ini seirama dengan penilaian awal badan intelijen pertahanan Pentagon yang dilaporkan CNN pekan lalu bahwa serangan AS di situs-situs nuklir Iran tidak menghancurkan komponen inti dari program nuklirnya.

Kendati begitu, Presiden AS Donald Trump berulang kali menyatakan bahwa serangan Washington telah "benar-benar melenyapkan" program nuklir Iran. Penilaian akhir militer dan intelijen AS sendiri hingga kini belum dirilis.

Sumber: cnnindonesia.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال