Meski PDB Tinggi, Israel Tetap Bergantung pada Bantuan AS untuk Biaya Perang di Gaza dan Iran

Militer Israel mendapat bantuan dana dari Amerika Serikat untuk membeli amunisi saat menyerang Gaza dan Iran – Foto cnn.com


BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Israel, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di Timur Tengah mencapai US$540 miliar pada 2024, tetap menggantungkan pembiayaan operasi militernya pada Amerika Serikat. Dukungan finansial AS untuk perang di Gaza dan serangan terhadap Iran mencapai puluhan miliar dolar.

CNN melaporkan bahwa untuk operasi militer di Gaza, Amerika Serikat telah menggelontorkan dana sekitar US$22,76 miliar (Rp300 triliun). Selain itu, total biaya perang yang diperkirakan Israel keluarkan untuk melawan kelompok militan Palestina Hamas mencapai US$51 miliar atau setara Rp827,67 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.212 per dolar AS).

Dalam konteks serangan ke Iran, mantan pejabat militer Israel, Re'em Aminach, mengungkapkan bahwa biaya harian mencapai US$725 juta (sekitar Rp11,8 triliun). Angka tersebut hanya menghitung biaya militer langsung dan belum termasuk biaya sosial serta ekonomi lain yang timbul akibat perang.

Menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute, Amerika Serikat sudah memberikan anggaran lebih dari US$22 miliar (sekitar Rp356,8 triliun) sejak 7 Oktober 2023 untuk mendukung operasi militer Israel di berbagai wilayah seperti Gaza, Lebanon, dan Suriah. Selain itu, AS memasok 69 persen kebutuhan senjata Israel selama periode 2019-2023, dan angka ini meningkat menjadi 78 persen pada akhir 2023.

Watson Institute for International and Public Affairs juga mencatat bahwa pengeluaran Amerika untuk mendukung operasi militer Israel dan aktivitas terkait di kawasan itu mencapai sedikitnya US$22,76 miliar (sekitar Rp300 triliun) dan terus bertambah. Mereka menyebut angka ini sebagai perkiraan konservatif yang belum menghitung biaya ekonomi lain yang muncul akibat perang.

Sejak berdirinya Israel pada 1948, Amerika Serikat secara konsisten memberikan bantuan besar-besaran, terutama dalam bentuk dukungan militer. Antara tahun 1971 hingga 2007, hampir seluruh bantuan ekonomi AS ke Israel diarahkan untuk memperkuat kapasitas militernya, yang dianggap paling maju di kawasan Timur Tengah.

Washington bahkan telah menyetujui nota kesepahaman (MoU) untuk memberikan bantuan militer sebesar US$3,8 miliar per tahun kepada Israel hingga 2028. Dengan dukungan dana dan suplai senjata yang terus mengalir dari AS, Israel mampu menjaga kekuatan militernya meskipun menghadapi berbagai konflik regional.

Sumber: cnnindonesia.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال