Biaya Pendidikan Terus Naik, Orang Tua Perlu Strategi Finansial Sejak Dini, Berikut Tipsnya

Ilustasi -  Siswa berunjuk rasa menentang biaya pendidikan yang mahal – Foto republika.com


BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Tingginya biaya pendidikan di Indonesia, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, menjadi tantangan besar bagi banyak keluarga. Orang tua kini harus berpikir dua kali untuk memilih sekolah atau universitas terbaik bagi anak-anak mereka karena tekanan finansial yang semakin besar.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), biaya masuk sekolah swasta mengalami kenaikan rata-rata 10–15% per tahun. Sementara itu, inflasi pendidikan nasional tercatat sebesar 2,83%. Kenaikan biaya tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti inflasi, pembangunan fasilitas, serta biaya operasional sekolah yang terus meningkat.

Dalam laporan “Statistik Penunjang Pendidikan 2024”, BPS juga mencatat estimasi rata-rata total biaya pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan selama tahun ajaran 2023/2024:

- SD/sederajat: Rp 4,56 juta

- SMA/SMK/sederajat: Rp 10,19 juta

- Perguruan tinggi: Rp 19,1 juta

Dengan angka-angka tersebut, jelas bahwa pendidikan bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan juga investasi jangka panjang yang memerlukan strategi perencanaan keuangan sejak dini.

Tanpa perencanaan yang matang, impian untuk menyekolahkan anak di sekolah favorit atau universitas ternama bisa menjadi beban finansial yang berat di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mulai menyisihkan dana pendidikan sejak anak masih dini usia, memanfaatkan instrumen tabungan atau investasi yang sesuai.

Lantas apa saja tips perencanaan keuangan yang tepat untuk pendidikan anak?


Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak


1. Cari Informasi Biaya Pendidikan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan riset mengenai biaya pendidikan di sekolah atau universitas yang menjadi target. Orang tua perlu mengetahui berbagai hal mulai dari, biaya pendaftaran dan uang pangkal, SPP atau biaya bulanan hingga inflasi pendidikan.

Selain itu, pastikan juga untuk survei terkait biaya perlengkapan seperti, seragam, buku, alat tulis) dan biaya kegiatan tambahan seperti, ekstrakurikuler dan studi tur. Pastikan juga perbedaan biaya pendidikan di sekolah swasta favorit atau universitas negeri lewat jalur mandiri.


2. Menghitung Biaya Pendidikan

Setelah memiliki data, langkah berikutnya adalah menghitung berapa dana yang dibutuhkan. Jika anak saat ini masih berusia 2 tahun, perhitungan bisa dimulai dari masa pre-schooll atau Taman Kanak-kanak (TK). Jangan lupa untuk memperhitungkan inflasi pendidikan, yang rata-rata mencapai 10-15% per tahun.


3. Pilih Instrumen Tabungan yang Tepat

Setelah mengetahui perkiraan dana yang harus disiapkan, orang tua bisa mulai mengumpulkannya dengan cara menabung. Pilih instrumen keuangan yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko.

Salah satu cara cerdas untuk menyiapkan dana pendidikan anak adalah dengan Nabung Emas di Pegadaian. Pasalnya, nilai emas cenderung stabil dan tahan inflasi sehingga cocok dijadikan investasi jangka panjang. Saat biaya pendidikan naik, harga emas pun biasanya ikut naik sehingga membantu menjaga nilai tabungan Anda.

Tak hanya itu, emas juga mudah dicairkan saat dibutuhkan, termasuk saat membutuhkannya untuk membayar biaya pendidikan. Menariknya lagi, saat ini buka Tabungan Emas di Pegadaian Digital bisa mendapatkan Promo Gajian Emas. Nikmati diskon 1 % hingga Rp 50.000 untuk setiap pembukaan rekening Tabungan Emas dengan saldo awal minimal Rp 100.000.

Tak hanya itu, membuka Tabungan Emas di Pegadaian Digital juga terjamin keamanannya karena dijamin 100% emas fisik dan sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jadi, tunggu apa lagi? Segera persiapkan masa depan pendidikan anak sejak dini dengan buka Tabungan Emas di Pegadaian.

Sumber: detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال