Iran Bantah Terjadi Genjatan Senjata

 Ilustrasi, rudal Iran. Foto-Net

BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Seorang pejabat senior Iran mengatakan Teheran belum menerima proposal resmi dari Amerika Serikat (AS) dan tidak melihat alasan untuk menghentikan pertempuran dengan Israel atau Washington.

"Pada saat ini, musuh sedang melakukan agresi terhadap Iran, dan Iran berada di ambang untuk mengintensifkan serangan pembalasannya, tanpa mau mendengarkan kebohongan musuh-musuhnya," ujar pejabat tersebut seperti dikutip dari CNN.

 

Dia menambahkan pernyataan dari para pemimpin AS dan Israel akan dianggap sebagai "tipuan" yang dimaksudkan untuk membenarkan serangan lebih lanjut terhadap Iran. Narasi-narasi yang saling bertentangan ini menimbulkan pertanyaan mengenai implementasi dan durabilitas gencatan senjata yang mungkin terjadi.

Hingga Senin malam, baik pejabat Israel maupun Iran belum mengonfirmasi secara terbuka mengenai kesepakatan apa pun. Gedung Putih dan Pentagon juga belum mengeluarkan pernyataan resmi, dan masih belum jelas apakah kesepakatan yang dilaporkan telah dikomunikasikan melalui jalur diplomatik, atau apakah kedua belah pihak berniat untuk mengikuti persyaratan.

Presiden AS Donald Trump pada Senin malam waktu setempat mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan resmi untuk menerapkan gencatan senjata secara penuh dan menyeluruh, menandai apa yang disebutnya sebagai akhir dari "Perang 12 Hari".

Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social-nya pada Senin, Trump mengucapkan selamat kepada kedua negara dan mengungkapkan bahwa gencatan senjata akan dimulai dalam waktu kurang lebih enam jam, menyusul selesainya operasi militer yang sedang berlangsung dari masing-masing pihak.

Gencatan senjata pada awalnya akan berlangsung selama 12 jam, di mana pihak yang berlawanan akan mempertahankan sikap "damai dan saling menghormati".

Menurut Trump, Iran akan menjadi pihak pertama yang memulai gencatan senjata, kemudian Israel akan menyusul 12 jam setelahnya, dan akhirnya pada waktu 24 jam akan diumumkan secara resmi bahwa perang telah berakhir.

"Dengan asumsi bahwa semua berjalan sebagaimana mestinya, dan pasti akan terjadi," tulis Trump, "Saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara... karena memiliki stamina, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut sebagai 'PERANG 12 HARI'.

"Menyebut perjanjian tersebut sebagai terobosan yang "dapat menyelamatkan Timur Tengah dari kehancuran selama bertahun-tahun," Trump mengakhiri pengumumannya dengan pesan persatuan, "Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan Tuhan memberkati dunia!"

Sumber: Antara


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال