![]() |
CEO Barito Putera, H Hasnuryadi Sulaiman – Foto bola.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - PS Barito Putera berada di ujung tanduk jelang akhir musim Liga 1 2024/2025. Hingga pekan ke-32, tim asal Kalimantan Selatan itu masih berkutat di zona degradasi, menghuni peringkat ke-16 dengan koleksi 31 poin. Dua laga terakhir akan menjadi pertarungan hidup-mati bagi skuad asuhan Vitor Tinoco.
Krisis kemenangan terus menghantui Barito Putera. Dalam tujuh pertandingan terakhir, mereka gagal meraih satu pun kemenangan—hanya tiga hasil imbang dan empat kekalahan. Kemenangan terakhir Barito terjadi dua bulan lalu, saat menundukkan PSS Sleman di laga tandang awal Maret.
Kini, dua pertandingan tersisa akan menentukan nasib mereka di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Barito akan menjamu PSM Makassar di kandang, sebelum menutup musim dengan laga krusial kontra PSIS Semarang di laga tandang.
Situasi kritis ini memaksa manajemen turun tangan langsung. CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman menyampaikan pesan penuh emosi kepada para pemain dan staf pelatih. Ia menuntut totalitas dan semangat juang, bukan sekadar harapan kosong.
“Tinggal dua pertandingan lagi. Ayo tunjukkan kalau memang kita bisa dua kali menang. Bukan cuma ‘amin’, kita harus fight, harus berjuang. Kalau hanya berdoa tanpa usaha, percuma,” tegas Hasnuryadi.
Hasnur juga meminta pelatih hanya menurunkan pemain yang siap bertarung habis-habisan di lapangan, tanpa memandang status atau nama besar.
“Coach, saya minta pasang pemain yang mau fight saja. Yang konsentrasi penuh, tidak main-main. Sudah 32 pertandingan, masa tetap seperti ini?” lanjutnya.
Baginya, dua laga tersisa bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan pertarungan terakhir untuk bertahan di Liga 1—dan juga momen pembuktian.
“And just dream about it, do this, do your best. Prove it. Tell my brother—we are family together. Come on, let’s fight together. This is war,” tutup Hasnuryadi dengan penuh semangat.
Barito Putera membutuhkan dua kemenangan untuk menjaga peluang bertahan, sembari berharap hasil dari tim-tim pesaing di papan bawah juga berpihak kepada mereka. Dengan tekanan besar di pundak para pemain, pekan-pekan terakhir musim ini akan jadi ujian karakter sesungguhnya bagi Laskar Antasari.
Sumber: medcom.id