![]() |
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo berbincang dengan anaknya Kaesang Pangarep yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) – Foto rmol.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo mengakui masih mempertimbangkan untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Meski peluang terbuka, Jokowi mengaku enggan gegabah karena tak ingin kalah dalam pemilihan yang menggunakan sistem e-voting.
Joko Widodo belum mengambil keputusan final terkait pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menyebut masih melakukan kalkulasi politik dan tidak ingin mengambil risiko jika peluang menangnya tipis.
“Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah,” kata Jokowi saat ditemui Rabu (14/5/2025).
Di sisi lain, Jokowi mengaku masih memanfaatkan waktu untuk mempertimbangkan apakah dirinya akan maju menjadi calon ketua umum PSI.
Terlebih, kata dia, sistem pemilihan e-voting yang memberikan setiap anggota partai hak suara untuk memilih calon ketua umum memberikan tantangan tersendiri.
"Belum (mendaftar). Kan masih panjang, seingat saya masih Juni," kata dia.
"Ya belum tahu (seberapa besar peluang menang). Yang saya tahu katanya mau pakai e-voting, one man, one vote. Seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Yang sulit di situ," sambungnya.
Sebelumnya, PSI berharap Jokowi maju untuk mendaftarkan diri menjadi ketua umum dan memperebutkan pucuk kekuasaan partai berlambang mawar merah itu.
Pendaftaran calon ketua umum PSI yang kini diduduki Kaesang Pangarep dibuka hingga31 Mei mendatang di Kantor Pusat PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan," kata Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Steering Committee (SC) Pemilu Raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman di DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/6/2025).
Sumber: cnnindonesia.com