![]() |
J-10 C: Jet tempur buatan China, J-10C dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara PL-15 – Foto Net |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Pemerintah Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale buatan Prancis, dalam konfrontasi udara terbaru di wilayah Kashmir yang memanas. Jika dikonfirmasi, ini menjadi pukulan simbolis bagi kekuatan udara India dan kemenangan strategis pertama bagi jet tempur buatan China, J-10C.
Jet-jet yang diklaim ditembak jatuh termasuk tiga Rafale buatan Prancis, satu MiG-29, dan satu Su-30MKI, dua di antaranya jatuh di wilayah India.
Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif secara terbuka mengumumkan klaim tersebut, menyebutnya sebagai "balasan atas agresi militer India".
Dalam pidato yang disiarkan nasional, PM Sharif menegaskan bahwa jet Rafale India yang selama ini dibanggakan, kini berhasil dijatuhkan oleh pasukan udaranya.
Jet-jet India diklaim ditembak jatuh oleh armada jet tempur J-10C buatan China yang dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara PL-15. Ini adalah pertama kalinya rudal tersebut digunakan dalam duel udara nyata, dan dianggap sebagai debut tempur penting bagi sistem persenjataan China. Potongan rudal PL-15 yang ditemukan di Punjab India menjadi salah satu indikasi keterlibatan senjata tersebut.
Kementerian Pertahanan India hingga kini belum memberikan pernyataan resmi. Namun, seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa dua pesawat India jatuh, tanpa merinci penyebabnya. India juga menolak klaim Pakistan sebagai "disinformasi", menurut pernyataan melalui Reuters.
Ketegangan ini meletus tak lama setelah India meluncurkan serangan udara ke wilayah Pakistan sebagai respons atas serangan teror yang menewaskan 26 warga sipil di Kashmir pada 22 April lalu. Serangan balasan India disebut menewaskan sedikitnya 31 warga sipil Pakistan dan melukai puluhan lainnya. Pakistan menyebut aksi India sebagai pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima.
Sementara itu, keberhasilan J-10C dalam duel udara ini—jika klaim Pakistan terbukti—mendongkrak reputasi global senjata buatan China. Saham perusahaan pertahanan China dilaporkan menguat usai pengumuman tersebut. Para analis menilai, ini adalah pembuktian pertama dari efektivitas sistem senjata China di medan perang sesungguhnya.
Jet tempur J-10C, yang dibeli Pakistan pada 2022, merupakan pesawat tempur segala cuaca dengan teknologi radar AESA dan mampu mengusung rudal PL-10 dan PL-15. Jet ini menambah kekuatan armada Pakistan yang juga mencakup JF-17 Thunder, Mirage, dan F-16.
Sebaliknya, Rafale, jet tempur kebanggaan India hasil akuisisi dari Prancis senilai miliaran dolar, kini menghadapi ujian besar. Sumber intelijen Prancis yang dikutip CNN mengonfirmasi bahwa setidaknya satu Rafale telah ditembak jatuh, dan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.
Jika seluruh klaim Pakistan terbukti, maka ini akan menjadi kekalahan tempur pertama Rafale dalam sejarah—dan dapat mengubah persepsi global terhadap dominasi teknologi Barat di udara.
Sumber: sindonews.com/cnbcindonesia.com