Disandera Perompak Selama 27 Jam di Perairan Kalimantan Selatan, Kapal TB Royal 27 Akhirnya Bisa Diselamatkan

OPERASI: Kondisi Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas I Tanjung Priok melakukan penyelamatan Kapal TB Royal 27 dari penyanderaan perompak - Foto Dok Ditjen Hubla Kemenhub


BORNEOTREND.COM, KALSEL– Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas I Tanjung Priok melakukan penyelamatan kapal TB Royal 27 / TK Royal 27 dari perompak, Sabtu (10/2/2024) kemarin, di perairan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Direkur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Jon Kenedi, mengatakan kejadian ini bermula saat kapal sedang dalam perjalanan dari Muara Sampit menuju Manggis, Kalimantan Selatan. Nakhoda dan awak kapal sempat disandera selama lebih dari 27 jam.

Kapal patroli KN. Jembio P-125 melaksanakan tindakan waspam (pengawasan dan patroli) secara intensif terhadap Kapal TB Royal 27 / TK Royal 27 yang mengalami insiden perompakan pada 4 Februari 2024. 

"Saat ini awak kapal telah berhasil diselamatkan dan kapal sudah berlabuh di Perairan Pelaihari Asam Asam, Kalimantan Selatan," katanya.


Dirinya menjelaskan kronologi insiden tersebut berawal dari laporan Nahkoda TB Royal 27 yang menyampaikan telah terjadi perompakan di tengah laut setelah kapal berlayar dari Muara Sampit ke Manggis, Kalsel. 

Insiden perompakan ini kemudian dilaporkan oleh Company Security Officer (CSO) PT Pancaran Maritim Transportindo, Capt. Dwi Hardiyanto.

Jon menambahkan, dalam menanggapi laporan tersebut, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai kelas I Tanjung Priok, Triono, segera memerintahkan kapal Patroli KN. Jembio P-215 untuk mengejar dan menangkap pelaku perompakan sesuai prosedur Sistem Keamanan Maritim.

Kapal TB Royal 27 /TK Royal 27, mengalami penyekapan nakhoda dan awak kapal selama kurang lebih 27 jam. Informasi yang di dapat dari Nakhoda TB Royal 27 terindikasi bahwa perompak tersebut dengan menggunakan sarana kapal SPOB Bagas Danar Jaya 01.

Para perompak saat melaksanakan aksinya dengan menggunakan dan membawa Senjata Api dan Senjata Tajam.

Situasi terkini terdapat 14 awak kapal yang mengalami trauma pasca-insiden, dan mereka saat ini sedang dalam proses pemulihan. Proses investigasi menemukan bahwa banyak barang-barang kapal serta alat navigasi mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.

Sumber: ekonomi.bisnis.com

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال