UHC Kabupaten HSS Jadi Berkah Bagi Fitriadi, Sang Istri Melahirkan Tanpa Bayar Biaya Sepeserpun

SENANG: Warga HSS Fitriadi merasakan manfaat yang besar dari UHC yang disandang oleh Kabupaten HSS - Foto Dok jamkesnews.com

BORNEOTREND.COM- Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menjadi pionir capaian Universal Health Coverage (UHC) yang diraih oleh Kabupaten-Kabupaten se-Banua Enam. 

Kini capaian tersebut telah menjalani tahun ke 5 dan Pemerintah Kabupaten HSS terus menguatkan komitmennya untuk tetap mendaftarkan penduduknya kedalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Bukan tanpa sebab, selain didasari pada kemampuan pemerintah Kabupaten dalam mengalokasikan pendanaan, besarnya manfaat dan aspirasi positif masyarakat yang telah menerima manfaat dari program ini tampaknya menjadi pemantik tersendiri bagi Pemkab untuk terus bersinergi dengan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN.

Cerita manfaat yang nyata dari UHC Kabupaten HSS ini salah satunya datang dari Fitriadi, pria 38 tahun asal Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur ini berkisah tentang Program JKN yang pernah menjamin pembiayaan kelahiran buah hatinya.

Dikisahkan oleh Fitriadi, bahwa pada tahun 2019 silam sang istri melahirkan buah hati mereka di rumah sakit karena adanya penyulit yang menyebabkan sang istri harus dirujuk. Dalam kesempatan ini, Fitriadi menaruh rasa syukur yang sama karena selain sang buah hati dapat terlahir dengan selamat, Ia dan keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun karena semuanya telah dijamin oleh Program JKN dimana kepesertaannya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten HSS. 

“Saya dan keluarga sangat bersyukur karena selama istri saya menjalani beberapa hari perawatan di RS dan juga terutama saat proses persalinannya, tidak ada sama sekali kami mengeluarkan biaya untuk pengobatan dan perawatannya. Semuanya ditanggung oleh JKN. Seandainya tidak punya didaftarkan Pemkab HSS jadi peserta JKN mungkin pas rawat inap seperti saat itu kami kesulitan, karena selain penghasilan yang kurang menentu, tabungan juga belum kami persiapkan saat itu. Tapi untungnya ada program ini yang akhirnya membuat saya lega dan merasa semuanya menjadi ringan,” ujar Fitriadi.


Fitriadi yang mengaku penghasilannya sebagai petani kadang tidak menentu, sehingga adanya UHC Kabupaten HSS sangat membantu karena dirinya dan keluarga terdaftar sebagai peserta Program JKN tanpa harus membayarkan iuran setiap bulannya.

Saat ini ke 3 anggota keluarga Fitriadi telah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan aktif. Dirinya berharap pemerintah akan terus berkenan menanggung dirinya dan keluarganya sebagai peserta JKN sehingga apabila sewaktu-waktu memerlukan pelayanan kesehatan keluarganya sudah memiliki perlindungan yang manfaat nyatanya sudah pernah dirasakannya secara langsung.

“Ya, tentunya saya berdo’a agar terus sehat, tetapi sebagai masyarakat yang sangat merasa terbantu dengan kehadiran pemerintah melalui UHC dan Program JKN ini, saya berharap agar kami terus ditanggung dan bisa menggunakan JKN ini kapan saja apabila kami perlukan. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah selaku pihak yang menanggung iuran kami, dan juga kepada BPJS Kesehatan selaku penyelenggaran Program JKN ini,” sambung Fitriadi.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Barabai Muhammad Masrur Ridwan menyebut komitmen Pemkab HSS patut diacungi jempol karena selain terus berkontribusi aktif mendaftarkan dan menanggungkan penduduknya, diskusi-diskusi yang bersifat membangun selalu aktif digelar.

“Hingga saat ini visi kedua belah pihak masih sama kurang lebih yaitu untuk mewujudkan kesamaan akses pelayanan kesehatan bagi setiap orang yang membutuhkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, bukan hanya bagi mereka yang mampu membayar saja. Selain itu, kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan terus meningkat bagi peserta yang menerima pelayanan menjadi fokus utama juga dalam beberapa kali forum diskusi,” beber Masrur.

Masrur menyebut pihaknya telah memiliki beberapa plan of action yang rencanya akan segera didiskusikan dan dieksekusi bersama seluruh pihak dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Program JKN yang lebih berkualitas.

“Tentu bersama Pemkab-Pemkab lain juga kita menggelar diskusi, tidak jarang ketika ada sesuatu yang baik di Kabupaten lain kita coba diskusikan penerapannya melalui mekanisme Amati, Tiru, dam Modifikasi atau ATM dengan Pemkab lain. Tujuannya adalah agar sinergitas dalam penyelenggaraan Program JKN ini semakin kuat dan terjalin dengan baik,” tuturnya.

Masrur pun mengutip kisah Fitriadi diatas sebagai salah satu bukti bahwa kehadiran pemerintah kepada masyarakatnya adalah nyata adanya, melalui penjaminan pendaftaran, pembiayaan dan penjaminan pelayanan kesehatan melalui Program JKN.

“Cerita Bapak Fitriadi dan keluarga diatas seyogyanya menjadi refleksi bagi kita semua bahwa kehadiran Pemerintah dalam hal ini Pemkab HSS dan keberadaan Program JKN masih terus dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya, kita akan terus berbenah menciptakan penyelenggaraan Program JKN yang semakin baik,” tutupnya.

Sumber: jamkesnews.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال