PKK Barsel Bantu Keluarga Pra Sejahtera Yang Tinggal di Hutan

SERAHKAN BANTUAN: Rombongan PKK Barsel memberikan bantuan paket sembako kepada keluarga Aprianto – Foto Dok


BORNEOTREND.COM – Rombongan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) rela masuk ke dalam hutan di jalan Kaladan Buntok.

Keberadaan rombongan PKK di kawasan hutan tersebut untuk memberikan bantuan kepada keluarga Aprianto yang menempati daerah terpencil di Kabupaten Barsel.

Ketua PKK Barsel dr Yulia Yardi mengatakan, maksud kedatangan pihaknya kali ini untuk mengunjungi keluarga pra sejahtera yang tinggal di daerah terpencil di kawasan hutan.

“Salah satu program PKK adalah membantu keluarga pra sejahtera yang ada di Barsel. Mereka ini memang sangat layak dibantu. Seperti keluarga pra sejahtera yang kita datangi sore ini,” kata Yulia kepada wartawan di kediaman keluarga Aprianto.

Dia menjelaskan, selain memberikan bantuan berupa paket sembako, rombongan PKK Barsel juga mencek kesehatan keluarga pra sejahtera ini hingga memberikan pemahaman KB bagi keluarga Aprianto.

“Bisa kita lihat dengan tingkat kehidupan yang bisa dibilang tidak mampu, keluarga Aprianto bisa dibilang keluarga besar dengan memiliki 4 orang anak, karena itu kita berikan pemahaman pentingnya KB dalam keluarga,” ujar Yulia.

Ketua PKK berharap ke depannya keluarga Aprianto bisa hidup lebih baik, terlebih dengan banyaknya bantuan yang terus berdatangan, baik dari Pemerintah Daerah maupun masyarakat Barsel yang mau saling berbagi.

“Seperti kehendak ibu Pj Bupati Barsel yang selalu mengingatkan TP PKK Barsel untuk bisa selalu membantu keluarga pra sejahtera, sehingga taraf kehidupan di Barsel akan lebih baik lagi ke depannya,” pungkas Yulia.

Sementara itu, Aprianto mengaku sudah 4 bulan tinggal di dalam hutan setelah sebelumnya keluarga mereka tinggal di pondok ujung gang.

“Namun setelah pondok itu dipakai kembali oleh pihak pemilik, kita sekeluarga akhirnya memanfaatkan pondok warga yang ada di dalam hutan ini untuk tinggal, lantaran tidak mampu untuk menyewa barak untuk tinggal,” ungkap Aprianto.

Aprianto mengaku sehari-harinya bekerja mengumpulkan rotan di hutan dan kadang-kadang ikut menyadap karet dengan penghasilan antara Rp 30 ribu hingga 100 ribu per hari.

“Dengan penghasilan rata-rata Rp 30-100 ribu per hari inilah kami bertahan hidup sekeluarga,” beber Aprianto.

Aprianto atas nama keluarganya kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mau berbagi.

“kiranya lewat bantuan yang ada ini sangat membantu kami dalam menjalani hidup ini,” pungkas Aprianto.

Penulis: Digdo

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال