“Beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia, dan sudah menjadi ketergantungan bagi kebanyakan orang yang mengonsumsi, sehingga ada istilah, apabila belum makan nasi maka belum dikatakan makan,” jelasnya.
H Riduan menambahkan, guna meluruskan anggapan masyarakat tersebut, maka perlu pemahaman secara proporsional tentang gizi, ataupun mutu dan keamanan pangan agar dapat membantu masyarakat demi memahami kandungan gizi dari ragam dan jenis pangan satu sama lain, hingga dapat saling menggantikan.
“Dengan itu kecukupan gizi dari bahan baku dan produk pangan yang lain tetap dapat mencukupi kebutuhan nutrisi kita,” paparnya.
Sosialisasi ini, sambungnya, sangat memiliki peran penting demi mengurangi tingkat ketergantungan beras dan dapat menggantikannya dengan ragam dan jenis pangan lainnya, tanpa mengurangi nilai gizi yang diperlukan bagi tubuh.
“Saya berharap kepada seluruh peserta, ikuti kegiatan secara serius , sehingga nantinya dapat menekan angka konsumsi beras, yang selanjutnya mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tanah Bumbu,” tutupnya.
Penulis: Jack