Literasi Digital Penting Untuk Lawan Hoaks dan Penipuan di Media Sosial

SURVEI: Aparat Pemerintah Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong melakukan survei literasi digital kepada salah seorang warga – Foto Dok

BORNEOTREND.COM - Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadan terhadap penipuan online, hoaks, cyber bullying  dan konten-konten negatif lainnya saat menggunakan media sosial. 

Kepala Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Pansyah mengatakan, peningkatan penggunaan teknologi digital ini harus diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang memenuhi agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara bijak.

"Literasi digital media sosial merupakan bentuk upaya membangun kesadaran dalam bermedia sosial yang memiliki norma, nilai dan hukum positif yang berdampak pada kehidupan nyata. Hal ini akan memengaruhi pembentukan pengetahuan kritis dalam mencerna konten dan unggahan di media sosial," kata Pansyah saat diwawancarai Borneo Trend saat melaksanakan survei Literasi Digital yang dilaksanakan di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Selasa (23/8/2022).

Menurutnya, literasi digital dinilai mendorong masyarakat bijak bermedia sosial agar tidak mudah tertipu. 

Sebagai contoh, kata Pansyah, banyak masyarakat yang terdampak dalam bidang ekonomi maupun lainnya saat terjadi pandemi Covid-19. 

Namun justru akhir-akhir ini justru banyak bermunculan flexing atau tindakan memamerkan kekayaan di media sosial.

Dia menilai hal tersebut kontras dengan keadaan masyarakat yang sedang terdampak pandemi.

“Dengan adanya survei literasi digital ini maka diharapkan masyarakat tidak mudah tertipu hanya karena ingin mendapatkan sesuatu dengan cara instan,” ujarnya.

Pansyah mengatakan bahwa literasi digital di era saat ini sangat diperlukan agar masyarakat memahami segala sesuatunya butuh proses, dan jangan mudah tertipu dengan proses instan. 

Saat ini, katanya, Kominfo sedang merancang Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang bertujuan agar data-data pribadi masyarakat tidak disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

“Literasi digital memampukan kita merespons masalah flexing dan bragging ini dengan lebih kritis dan cerdas dengan pemaknaan berbasis pada kepentingan kita masing-masing,” tutur Pansyah.

Dia berharap pemerintah daerah bisa meningkatkan jaringan literasi digital di desa dengan membuatkan satu bangunan tower agar jangkauan dan akses internet di desa bisa dinikmati oleh warga. 

Penulis: Sri Mulyani

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال