BORNEOTREND.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Husairi Abdi bersama Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) HSU Budia Hendra, Kabag Humas Prokopim Setda Moch Arifil dan rombongan mengunjungi Bank Sampah Putri Nyale di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Jadi kunjungan tersebut dalam rangka studi tiru dan belajar dalam pengelolaan sampah," kata Husairi Abdi, belum lama tadi.
Dia menyampaikan, setibanya di NTB rombongan dibawa berkeliling untuk melihat tata cara pengelolaan Bank Sampah Putri Nyale yang dinilai berhasil mengelola sampah di wilayahnya.
"Tentunya kami berterima kasih atas informasi positif yang diberikan BUMDes Putri Nyale terhadap pengetahuan, guna bisa diamati, ditiru dan dimodifikasi untuk kemajuan Kabupaten Hulu Sungai Utara," katanya.
Lebih lanjut, Husairi Abdi mengungkapkan, Kabupaten HSU memiliki luas sekitar 892 km dengan 80 persen daerahnya didominasi oleh lahan rawa.
"Oleh karenanya, kegiatan masyarakat cenderung terpusat dari lahan rawa semisal budidaya ikan, nelayan, budidaya itik Alabio dan bertani," tambahnya.
Adapun masyarakat HSU juga kreatif memanfaatkan potensi daerah dengan mengolah berbagai bahan baku setempat menjadi barang kerajinan dan makanan khas untuk menunjang potensi pariwisata di daerah.
"Kami merasa BUMDes Putri Nyale ini bisa diadopsi guna kemajuan pembangunan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat yang ada di HSU, baik itu dari tata kelola keuangan, komunikasi dengan masyarakat dan pengelolaan administrasi," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua BUMDes Putri Nyale, Satriawan menyebutkan, pihaknya mengembangkan usaha homestay dan bank sampah karena semua itu dibutuhkan demi meningkatkan kemajuan pariwisata yang ada di wilayahnya.
"Maka dari itu, makin banyak warga yang menabung sampah di Bank Sampah Putri Nyale makin banyak juga warga peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sejuk serta nyaman," pungkasnya.
Penulis: Fathur
