HMJ MPI UIN Antasari dan Titik Fokus Karya Gelar Webinar Nasional Untuk Tingkatkan Literasi Digital Mahasiswa

WEBINAR: Mahasiswa dari sejumlah universitas di Indonesia mengikuti webinar yang digelar HMJ MPI UIN Antasari dan Titik Fokus Karya – Foto Dok


BORNEOTREND.COM - Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (HMJ MPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin berkolaborasi dengan Titik Fokus Karya menggelar Webinar Nasional yang menghadirkan pemateri dari Jawara Internet Sehat 2022 dan Founder Creativesigner. 

Ketua Umum HMJ MPI UIN Antasari Banjarmasin, Abdurrahman mengatakan, kegiatan edukasi digital yang dilaksanakan secara daring ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan skill desain grafis di kalangan mahasiswa guna memompa kreativitas dan produktivitas dalam berkarya dan berinovasi di era 5.0. 

Abdurrahman menilai peningkatan literasi digital bagi mahasiswa sangat penting untuk memastikan generasi muda meraih manfaat optimal di era digital.

“Oleh karenanya, fenomena hoaks dan penipuan daring masih marak terjadi. Hasil survei terbaru juga menunjukkan bahwa skor literasi digital kita masih berada pada kategori sedang, yaitu pada 3,49 dari skala 5,00. Hal itu menunjukkan bahwa perlu adanya usaha peningkatan secara serius dan terencana,” ungkap Abdurrahman. 

Pada kegiatan daring yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai universitas itu, Muhammad Ridha dalam paparannya menyampaikan pentingnya literasi digital agar dapat mengambil manfaat optimal dari dunia digital.

“Dunia digital sudah tidak bisa kita hindari. Dunia digital menawarkan akses dan fasilitas untuk mudah bekerja, meningkatkan kompetensi, berkreasi, berinteraksi, berkolaborasi menghibur diri dan sebaginya. Kendati demikian, dunia digital tidak sepenuhnya aman. Ada banyak jebakan dan ancaman yang dapat merugikan diri dan negeri ini. Perlu diketahui literasi digital yang baik adalah kunci agar kita selamat dan meraih manfaat optimal di era digital," jelasnya.

Lebih lanjut, Ridha yang juga merupakan Jawara Internet Sehat 2022 itu juga menjelaskan empat indikator literasi digital, yaitu kecakapan digital, digital etis, budaya digital dan keamanan digital. 

“Minimal kita paham fungsi fitur-fitur pada perangkat lunak dan keras serta menggunakannya, fungsi dan cara kerja mesin pencarian, fungsi dan cara kerja aplikasi percakapan dan media sosial, transaksi digital, lokapasar, etika berinteraksi dan bersosialisasi di dunia digital, promosi dan internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal di dunia digital, serta perlindungan identitas dan data pribadi di dunia digital. Kalau masih banyak yang belum diketahui dan dipahami, maka kita masih sangat rentan dirugikan di era digital ini," tambahnya.

Founder Creativesigner, M Muttaqin Hidayatullah yang hadir dalam Webinar ini memaparkan pentingnya berkreasi di dunia digital.

Menurutnya, berkreasi di dunia digital sekarang merupakan keharusan untuk dilakukan.

"Maka dari itu, ini sebagai bentuk eksistensi diri juga dapat dimanfaatkan jadi sumber penghasilan nantinya. Apalagi sekarang ada banyak aplikasi yang bisa digunakan dengan mudah untuk berkreasi di dunia digital," paparnya.

Penulis: Fathur

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال