Program Gratispol Kaltim Salurkan Rp65 Miliar untuk Lengkapi Kebutuhan Sekolah 63 Ribu Siswa

SOSOK: Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud - Foto Dok Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALTIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperluas akses pendidikan tanpa hambatan biaya melalui implementasi program "Gratispol Pendidikan". Tahun ini, kebijakan tersebut diwujudkan lewat kucuran dana sebesar Rp65 miliar guna memastikan ribuan pelajar SMA dan SMK memperoleh perlengkapan sekolah yang memadai.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dukungan menyeluruh bagi siswa, sekaligus membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Dengan nilai bantuan setara Rp1 juta per siswa, Pemprov ingin memastikan bahwa tidak ada pelajar yang terkendala perlengkapan dasar untuk bersekolah.

“Ini bentuk komitmen kami dalam memperkuat pendidikan di Kaltim. Paket bantuan ini diharapkan langsung dirasakan manfaatnya oleh para orang tua,” ujar Rudy.


Paket yang dibagikan dalam program Gratispol kali ini mencakup kelengkapan seragam beserta perlengkapan pendukung seperti tas, sepatu, topi, dan ikat pinggang. Berbeda dari pola bantuan sebelumnya, seluruh perlengkapan disediakan dalam satu paket lengkap sehingga memudahkan distribusi maupun pemanfaatannya.

Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan penyaluran untuk 63.718 siswa dari seluruh wilayah Kaltim. Tahap pertama diprioritaskan bagi pelajar kelas X, baik di sekolah negeri maupun swasta, sebelum diperluas untuk siswa kelas XI pada tahun berikutnya.

Distribusi bantuan telah dimulai sejak 28 November 2025 dan direncanakan selesai sebelum 31 Desember 2025. Sejumlah daerah dengan jumlah pelajar besar Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara menjadi titik awal penyaluran. Hingga awal pekan ini, sebanyak 5.700 paket sudah diterima siswa, termasuk 1.200 paket untuk Balikpapan dan ribuan lainnya yang tersebar di 48 sekolah di Samarinda.

Rudy menegaskan bahwa proses distribusi dirancang efisien tanpa birokrasi rumit. Sekolah menjadi titik penyaluran utama agar orang tua tak perlu mengurus administrasi tambahan atau antre di lokasi tertentu.

“Kami ingin memastikan program ini berjalan cepat dan tepat sasaran. Yang terpenting, anak-anak Kaltim dapat belajar dengan nyaman tanpa terbebani persoalan biaya,” tutupnya.

Penulis: Agustina/ADV/Diskominfo Kaltim 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال