![]() |
| POSE: Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji - Foto Dok Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALTIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mempercepat pembangunan 10 sekolah baru tingkat SMA dan SMK yang ditargetkan tuntas seluruhnya pada 2027. Program ini menjadi salah satu agenda utama pemerintahan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji untuk memastikan kualitas layanan pendidikan menengah semakin merata di Kaltim.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, menjelaskan bahwa pembangunan sekolah baru tersebut tersebar di enam kabupaten/kota, sesuai kebutuhan daerah dan pertumbuhan peserta didik.
“Totalnya ada 10 sekolah. Di Paser dua, PPU satu, Balikpapan dua, Berau dua, Kutim satu, dan Kukar dua. Kita kebut sampai 2027 selesai semuanya,” ungkap Armin, Rabu (3/12/2025).
Ia menyebutkan bahwa indikator pendidikan Kaltim sebenarnya sudah sangat baik, dibuktikan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK sebesar 98,75 persen — tertinggi secara nasional. Namun peningkatan sarana dan prasarana tetap wajib dilakukan untuk menjaga standar mutu.
“Bukan hanya membangun, tapi meningkatkan kualitas. Pak Gubernur menegaskan tidak boleh ada sekolah kondisi kurang layak. Kalau kita bicara sekolah unggulan, ya semua sarpras harus siap,” jelasnya.
Beberapa bangunan sekolah mulai dikerjakan pada 2025 dan diproyeksikan rampung tahun depan. Termasuk dua sekolah di Paser serta SMK Negeri 7 Balikpapan yang mulai beroperasi meski masih tahap penyelesaian.
Di Balikpapan, dua sekolah baru lainnya dibangun untuk menjawab kebutuhan jangka panjang akibat lonjakan calon peserta didik setiap tahun.
“Yang sudah mulai dikerjakan tinggal dituntaskan 2026. Kalau ada yang belum selesai tahun ini, berarti tahun depan wajib selesai,” tambah Armin.
Ia menegaskan bahwa seluruh sekolah baru diproyeksikan memiliki lahan minimal dua hektare untuk memastikan kelengkapan fasilitas, mulai dari RKB, laboratorium, perpustakaan hingga area pendukung lainnya.
“Kita ikut peta kebutuhan. Tidak hanya perkotaan, tapi juga wilayah yang akses pendidikannya terbatas,” ujar Armin.
Dengan target penyelesaian pada 2027, Pemprov Kaltim berharap pembangunan sekolah baru dapat menekan ketimpangan sarpras dan memperluas kesempatan belajar, terutama di daerah yang selama ini kekurangan ruang pendidikan menengah.
Penulis: Agustina/ADV/Diskominfo Kaltim
