BORNEOTREND.COM, KALSEL - Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Jihan Hanifa, menegaskan komitmen DPRD dalam melindungi perempuan dan anak dari kekerasan seksual saat menghadiri Seminar Nasional bertema “Peningkatan Kesadaran Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak” di Aula Bukit Bintang, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Sabtu (29/11/2025).
Seminar yang digelar Dispora Kalsel bersama Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kalsel di Aula Bukit Bintang, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Sabtu (29/11) pagi, ini menjadi momentum penting bagi Jihan untuk menegaskan komitmen DPRD dalam memperkuat regulasi, edukasi publik, serta pengawasan lapangan demi melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan.
Dalam penyampaiannya, Jihan menyoroti meningkatnya kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah yang kini menjadi perhatian serius berbagai pihak.
“Kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak tidak hanya merusak masa depan korban, tetapi juga mengancam kualitas generasi kita di masa depan,” tuturnya.
Lenih lanjut, jihan menjelaskan bagaimana DPRD menjalankan perannya dalam memperkuat perlindungan melalui regulasi dan aksi langsung di lapangan.
“Melalui Komisi IV berkomitmen memperkuat upaya pencegahan dengan mendorong implementasi regulasi yang sudah ada serta memastikan layanan perlindungan dapat dijangkau oleh masyarakat hingga tingkat desa,” ucapnya.
Jihan menegaskan bahwa DPRD tidak hanya membuat aturan, tetapi juga memastikan setiap kasus mendapatkan perhatian, pendampingan, dan rujukan ke lembaga terkait. Hal ini mencakup bantuan psikososial, koordinasi dengan aparat, serta penguatan layanan yang dapat dijangkau masyarakat secara cepat.
Dia berharap, seluruh elemen masyarakat berperan aktif untuk mengedukasi, berani melapor, dan peningkatan kesadaran kolektif menjadi faktor penting yang ingin ia dorong melalui kehadirannya di berbagai kegiatan seperti ini.
Pada kesempatan yang sama, Kabid PPA DP3AKB Kalsel, M. Pandu Aksana sampai hal yang senada. Ia menegaskan bahwa peningkatan kewaspadaan masyarakat serta penguatan layanan pengaduan menjadi kunci utama memutus rantai kekerasan seksual.
Dukungan serupa juga datang dari Anggota KPAI, Dr. Diyah Pusptarini, M.Pd, yang hadir melalui Zoom. Ia menekankan pentingnya literasi digital, pengawasan keluarga, dan pendidikan karakter sebagai benteng utama dalam menghadapi pola kekerasan seksual yang semakin kompleks.
Sumber: DPRD Kalsel
