BPBD Balangan Perkuat Disiplin dan Kesiapsiagaan TRC Melalui Rapat Pembinaan Akhir Tahun

KOORDINASI: Rapat Pembinaan bagi anggota Tim Reaksi Cepat Induk BPBD Balangan - Foto Dok Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALSEL – Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi berbagai agenda dan potensi bencana di penghujung tahun, BPBD Balangan melaksanakan Rapat Pembinaan bagi anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Induk BPBD Balangan. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat BPBD Balangan pada Rabu (10/12/2025) dan bertujuan menyatukan persepsi serta meningkatkan kedisiplinan seluruh personel.

Rapat tersebut menyoroti sejumlah agenda strategis yang menuntut kesiapan penuh TRC, antara lain kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), serta momen lima rajab yang memerlukan kewaspadaan tambahan.

Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, menekankan pentingnya kualitas pelayanan TRC kepada masyarakat, terutama dalam kondisi darurat.

"Untuk itulah perlu dilakukan pembinaan agar pada saat tanggap darurat bencana dilakukan penanganan cepat," ujarnya. Ia mengingatkan bahwa TRC harus bekerja berdasarkan Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat BPBD, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 serta Peraturan Kepala BNPB Nomor 9 Tahun 2008.


Rahmi turut mengungkapkan bahwa kendala di lapangan, seperti minimnya pemahaman mengenai tugas pokok dan alur respon bencana, masih sering ditemui. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya memperkuat pemahaman anggota terhadap peran dan mekanisme TRC. 

"Oleh karena itu pemahaman mengenai tupoksi TRC BPBD dan alur respon bencana harus disosialisasikan kepada para anggota TRC BPBD agar dapat bergerak di penanggulangan bencana dengan maksimal," ucapnya.

Menurutnya, keselarasan pemahaman terkait tupoksi dan alur penanggulangan bencana menjadi pondasi penting dalam meningkatkan efektivitas respons.

“Jadi untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana, diperlukan adanya persamaan persepsi dan pemahaman mengenai tupoksi TRC BPBD dan alur respon bencana, sehingga tersedianya sumber daya penanggulangan bencana yang berkompeten agar proses penanggulangan bencana lebih efektif,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa rutinitas koordinasi dan komunikasi perlu terus dijaga, terutama pada momen kritis seperti pencarian, pertolongan, evakuasi, hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Mengakhiri rapat, H. Rahmi menyampaikan harapannya terhadap peningkatan kualitas TRC ke depan. "Kami mengharapkan dengan Rapat Pembinaan ini dapat meningkatnya kualitas penanganan darurat bencana yang lebih efektif, tepat dan efisien bagi Anggota TRC Balangan," tutupnya.

Penulis: Sri Mulyani 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال