Kecewakan DPRD dan Wartawan, Panitia Porprov XII Kalsel Minta Maaf

Wartawan Tanah Laut menunjukkan kaos yang diberikan Panitia Porprov XII Kalsel bertuliskan relawan. Foto-dok.Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALSEL – Ketua Pengurus Besar (PB) Porprov XII Kalsel 2025 Ismail Fahmi menyatakan permohonan maaf menanggapi keluhan dalam penyelenggaraan event tersebut, terutama terkait pelayanan tamu begitu juga perlakuan kepada wartawan.

Terkait keluhan anggota DPRD tentang masalah tempat duduk, ia menjelaskan, situasi dan cuaca saat itu menyebabkan tempat duduk dikira tidak ada.

"Tempatnya ada tapi karena situasi hujan, sehingga ada beberapa titik yang tidak bisa ditempati karena basah," terang Sekda Tanah Laut itu.

 

Karena lokasinya basah tergenang akibat guyuran hujan, jelasnya, sehingga area tempat duduk menjadi berkurang. Sementara sebagian undangan berinisiatif mencari tempat yang terhindar dari hujan.

Begitu juga soal keluhan wartawan peliput terkait kaos yang dibagikan ternyata disamakan dengan relawan.

"Kami minta maaf apabila banyak kekurangan pada saat pelaksanaan dan akan menjadi bahan koreksi perbaikan kami ke depan," tegas Ismail Fahmi.

Anggota DPRD setempat Hj Marni Ramadani, di Pelaihari, Minggu, mengungkapkan ada beberapa tamu di antaranya, dari KONI Banjarmasin kebingunan mencari di mana lokasi tempat duduk karena kurangnya personil yang mengarahkan.

"Terkait kegiatan pembukaan Porprov XII Kalsel 2025 kemarin, alhamdulilah berlangsung sangat baik dan meriah, namun disayangkan kurangnya kesigapan panitia menyambut tamu-tamu," ujarnya, Minggu.

Bahkan, jelas dia, DPRD Tanah Laut, baik unsur pimpinan dan anggota semua hadir di acara itu, namun tidak mendapat tempat duduk.

"Saat kami di lokasi semua kursi sudah terisi penuh oleh organisasi perempuan. Hal ini terjadi mungkin kurang komunikasi protokol DPRD dengan Humas acara tersebut," ucap kader Partai Golkar Tanah Laut itu.

Meskipun demikian, ujarnya, dengan layanan panitia begitu tidak mengurangi semangat para anggota DPRD Tanah Laut.

"Walaupun pelayanan panitia demikian, kami tetap mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai," tandasnya.

Terpisah, Bendahara PWI Tanah Laut Salim Yahya merasa kecewa atas perlakuan panitia Porprov XII Kalsel 2025.

"Yang sangat miris perlakuan itu adalah kaos liputan wartawan disamakan dengan relawan. Hal itu membuat wartawan terhambat melalukan peliputan, karena dikira peserta atau panitia sebagai relawan bukan dari pers," terang wartawan Radar Banjarmasin itu.

Ditambahkan wartawan Barito Post Ardian Himageru, dirinya merasa dilecehkan akibat ulah panitia Porprov XII.

"Masa kami insan pers disamakan dengan relawan. Panitia itu harus tahu insan pers atau relawan," tuturnya.

Sumber: Antara

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال