![]() |
RILIS: Kepala BPS Tanah Laut, Siswo Widjanarko, M.SE, M.Sc, saat memaparkan rilis resmi "Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kabupaten Tanah Laut Oktober 2025" di Aula Kantor BPS Tala - Foto Syaiful |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tanah Laut (Tala) mencatat inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) pada Oktober 2025 sebesar 2,97 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa di Tanah Laut dibandingkan Oktober 2024, dengan komoditas emas perhiasan sebagai penyumbang utama inflasi.
Data ini diungkap BPS Kabupaten Tala pada pertemuan yang dilakukan dengan tema "Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kabupaten Tanah Laut Oktober 2025" No. 11/11 /6301/Th. II, 3 November 2025.
"Penyumbang utama inflasi tahunan atau y-on-y di Tanah Laut pada Oktober 2025 adalah komoditas emas perhiasan," ungkap Kepala BPS Tanah Laut, Siswo Widjanarko M SE MSc dalam rilis resmi pada Senin (3/11/2025) di Aula Kantor BPS Tala.
Berdasarkan data BPS, emas perhiasan memberikan andil inflasi terbesar, yakni sebesar 0,44 persen. Lonjakan harga komoditas ini diikuti oleh beberapa komoditas pangan dan sandang, di antaranya:
- Daging ayam ras (andil 0,25%)
- Bawang merah (andil 0,21%)
- Baju muslim wanita (andil 0,17%)
- Telur ayam ras (andil 0,14%)
- Minyak goreng (andil 0,14%)
Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (andil 1,29%) serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (andil 0,56%).
Meskipun secara tahunan terjadi inflasi yang signifikan, Siswo Widjanarko menjelaskan bahwa kondisi bulanan (month-to-month/m-to-m) justru menunjukkan gambaran sebaliknya. Pada Oktober 2025, Tanah Laut mengalami deflasi (penurunan harga) sebesar 0,19 persen dibandingkan September 2025.
"Secara bulanan, kita deflasi 0,19 persen. Ini terutama didorong oleh turunnya harga cabai rawit yang andilnya -0,18 persen, serta tomat dan kacang panjang," tambahnya dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Asisten 2, Forkopimda, SKPD, Bank Indonesia (BI), Kemenkeu serta Kadin Tala.
Secara regional di Kalimantan Selatan, angka inflasi tahunan Tanah Laut (2,97%) tercatat lebih tinggi dibandingkan Kotabaru (2,47%), namun masih berada di bawah Kota Banjarmasin yang mencatatkan inflasi sebesar 3,29 persen.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Kalimantan Selatan per Oktober 2025, inflasi y-on-y Tanah Laut (2,97%) berada di bawah Banjarmasin (3,29%) namun di atas Kotabaru (2,47%).
Masyarakat atau pihak yang memerlukan data lebih lanjut dapat mengunduh bahan tayang dan naskah Berita Resmi Statistik (BRS) melalui tautan https://tanahlautkab.bps.go.id/pressrelease atau melalui "SILADEKS" (Sistem Pengolahan Data Indeks Harga Konsumen) di https://statkalsel.com/siladeks/.
Penulis: Syaiful
