Asisten II Barsel Tekankan Pengendalian Inflasi dan Pemenuhan Gizi Lewat Bazar Pangan Murah

MEMANTAU: Asisten II dan Kepala Dinas Perikanan memantau langsung proses penjualan ikan - Foto Dok Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALTENG – Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah, Yoga Prasetyanto Utomo menegaskan pentingnya penyelenggaraan bazar pangan murah dalam membantu masyarakat serta menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Natal.

Hal tersebut disampaikannya usai membuka bazar pangan murah di halaman Kantor Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Barsel, Kamis (20/11/2025).

Menurut Yoga, kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan bekerja sama dengan TP-PKK Barsel ini bertujuan menyediakan pangan terjangkau bagi masyarakat.

“Kita berharap dengan adanya bazar pangan murah ini dapat membantu masyarakat,” ujarnya.


Ia menjelaskan, pemilihan komoditas ikan dilakukan karena Barsel saat ini memiliki surplus produksi sekitar delapan ton per bulan.

“Secara khusus kenapa kita mengambil ikan, karena kita surplus ikan sekitar delapan ton per bulan,” katanya.

Selain membantu masyarakat mendapatkan pangan murah, kegiatan ini juga dinilai mendorong penguatan ekonomi para nelayan di Barsel.

“Kegiatan ini secara tidak langsung juga mengendalikan inflasi di daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Barsel, Eka Surya Thano menyampaikan bahwa bazar pangan murah akan dilaksanakan secara bertahap setiap bulan mulai tahun depan.

“Betul, ini akan simultan kita laksanakan secara bertahap setiap bulan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan saat ini pasokan ikan masih terbatas karena masa pembesaran membutuhkan waktu sekitar enam bulan. “Sekarang di penangkaran kita baru tersedia sekitar 2,4 ton,” katanya.

Eka menambahkan, pasokan ikan diperkirakan kembali mencukupi pada Januari hingga Februari 2026 sehingga bazar dapat digelar di lebih banyak lokasi.

“Mungkin tidak hanya di halaman Kantor TP-PKK, tapi juga di kecamatan-kecamatan lainnya,” imbuhnya.

Menurutnya, bazar pangan murah ini sangat penting untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat, terutama dalam upaya penurunan stunting. “Sehingga mampu meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah stunting,” ujarnya.

Ia menegaskan salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan protein pada 100 hari pertama kehidupan anak.

“Stunting salah satunya ditandai tinggi badan kurang dari 71 sentimeter pada 100 hari pertama,” katanya.

Dalam bazar tersebut, pemerintah daerah menyediakan ikan nila seharga Rp35.000 per kilogram dari harga pasar Rp50.000 serta ikan patin seharga Rp25.000 dari harga pasar Rp40.000 melalui skema subsidi.

Penulis: Digdo

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال