Ditemukan Lagi Menu MBG Bermasalah di Kalsel, Kali Ini Burger Berbelatung di SMPN 10 Banjarbaru!

Penampakan belatung yang ada di permukaan daging isian burger yang disajikan kepada Siswa SMPN 10 Banjarbaru, pada Jumat (24/10/2025) lalu. Foto Dok Nett

BORNEOTREND.COM
, KALSEL - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan publik. Di SMPN 10 Banjarbaru, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, menu MBG berupa burger yang dibagikan kepada siswa pada Jumat (24/10/2025) ditemukan belatung hidup di dalamnya.

Dalam video yang beredar, tampak larva berwarna putih pada lauk dan sayur dalam wadah makanan. Ironisnya, sebagian siswa dilaporkan telah memakan menu tersebut sebelum temuan diketahui.

Kepala SMPN 10 Banjarbaru Moh Zaid Setiawan membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan insiden terjadi saat pembagian MBG pada jam istirahat pertama.

“Menu MBG anak-anak saat itu burger. Didapati juga belatung di dalam daging burger,” ujar Zaid, Selasa (28/10/2025).

Zaid menjelaskan, laporan pertama datang dari siswa kelas VII. Sebelumnya, guru telah melakukan pemeriksaan sampel acak terhadap menu MBG, namun tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan makanan.

“Tidak semua menu MBG ada belatungnya,” tambahnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, pihak sekolah langsung menghentikan sementara pembagian MBG dan melaporkan insiden ini ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Untuk pencegahan, para siswa yang sempat mengonsumsi menu tersebut diberikan susu steril. Hingga kini, tidak ada laporan sakit atau gejala keracunan dari para siswa.

“Alhamdulillah, para siswa tidak ada keluhan sakit atau keracunan,” kata Zaid.

Insiden serupa ternyata juga terjadi di TK Negeri Pembina Liang Anggang, Banjarbaru, pada hari yang sama. Salah satu wali murid, Yarina, mengaku cemas dan meminta pemerintah memperketat pengawasan.

“Untungnya belum sempat dibagikan ke anak-anak. Tapi kami orang tua jadi khawatir,” ujarnya.

Sementara itu, dapur SPPG di Jalan Caraka Ujung, Landasan Ulin Utara, yang diduga menyalurkan menu MBG ke dua sekolah tersebut, telah diperiksa Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru.

Dinkes mengambil beberapa sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium dan memutuskan menghentikan sementara distribusi dari dapur SPPG.

“Beberapa sampel sudah kami kirim ke laboratorium. Untuk sementara pelayanan dapur dihentikan dulu,” kata salah satu petugas SPPG yang enggan disebutkan namanya.

Kasus ini menambah daftar panjang keluhan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Publik kini mendesak adanya pengawasan lebih ketat, uji kelayakan bahan pangan, serta audit terhadap penyedia layanan agar insiden serupa tidak terulang.

Sumber: Pojok Banua

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال