Angka Stunting Menurun, Pemkab Tanah Laut Gelar Evaluasi Audit Kasus Stunting Semester I

AUDIT STUNTING: Suasana Evaluasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I Tahun 2025 yang digelar Pemkab Tanah Laut melalui Dinas P3AP2KB di Pelaihari – Foto Ist


BORNEOTREND.COM, KALSEL - Untuk menindaklanjuti pelaksanaan audit kasus stunting semester pertama yang telah dilakukan di beberapa wilayah prioritas Kabupaten Tanah Laut, termasuk Kecamatan Panyipatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas P3AP2KB) melaksanakan Evaluasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I Tahun 2025, Senin (13/10/2025).

Acara yang dipusatkan di Kota Pelaihari ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tanah Laut, Ahmad Hairin. Turut hadir dalam evaluasi tersebut Camat Panyipatan, para kepala desa, tenaga kesehatan puskesmas, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kecamatan dan desa.

Kepala Dinas P3AP2KB Tanah Laut, Maria Ulfah, menjelaskan audit tersebut difokuskan pada calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, dan balita berisiko stunting. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor penyebab dan merumuskan upaya intervensi yang dibutuhkan.

"Evaluasi ini bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan audit kasus stunting, mengidentifikasi kendala di lapangan, serta merumuskan langkah-langkah strategis agar hasil audit dapat ditindaklanjuti secara berkelanjutan," ujar Maria Ulfah.

Maria juga menambahkan bahwa selama semester pertama tahun 2025, angka prevalensi stunting di Tanah Laut menunjukkan tren penurunan yang positif. Hal ini, menurutnya, berkat sinergi lintas sektor yang baik, mulai dari layanan kesehatan, edukasi gizi, hingga intervensi spesifik dan sensitif di tingkat desa.

Dalam sambutannya, Asisten Setda Ahmad Hairin menekankan pentingnya kolaborasi antarperangkat daerah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memperkuat aksi konvergensi penurunan stunting di Tanah Laut.

"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga menyangkut kualitas generasi masa depan. Diperlukan kerja bersama, komitmen, dan tindak lanjut nyata dari semua pihak," tegas Ahmad Hairin.

Kegiatan evaluasi ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sistem pemantauan dan penanganan kasus stunting agar lebih akurat dan terpadu. Dengan demikian, target penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Tanah Laut diharapkan dapat tercapai, bahkan melebihi target kebijakan nasional.

Penulis: Syaiful

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال