![]() |
Dua orang menteri ekstrem Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich – Foto Net |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Pemerintah Belanda secara resmi melarang dua menteri sayap kanan ekstrem Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, untuk memasuki wilayah negaranya. Keputusan ini diumumkan pada Senin (28/7) malam waktu setempat sebagai bentuk kecaman atas situasi di Jalur Gaza yang dinilai "tidak tertahankan dan tidak dapat dibenarkan."
Pemerintah Belanda menuduh keduanya secara berulang kali menghasut kekerasan terhadap warga Palestina dan menyerukan "pembersihan etnis" di Jalur Gaza.
Dikutip AFP, pemerintah Belanda juga akan memanggil Duta Besar Israel untuk menyampaikan langsung protes resmi terkait kebijakan dan pernyataan para pejabat Israel tersebut.
Langkah ini mengikuti kebijakan serupa yang telah lebih dulu diambil oleh Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia pada bulan lalu.
Dalam surat tersebut, pemerintah Belanda juga menyatakan dukungannya terhadap rekomendasi Uni Eropa untuk membatasi akses Israel terhadap program pendanaan riset andalan Uni Eropa.
Selain itu, Belanda menegaskan akan mendorong penerapan sanksi dagang jika Israel terbukti melanggar perjanjian dengan Uni Eropa terkait peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sumber: cnnindonesia.com