Wamen UMKM Serahkan KUR Bank Kalsel Untuk Pelaku UMKM di Banjarmasin

 

SIMBOLIS: Penyerahan KUR kepada nasabah Bank Kalsel oleh Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza, kamis (19/6/2025) di Halaman Masjid Jami Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara - Foto Dok Nett  


BORNEOTREND.COM, KALSEL- Sebagai lembaga keuangan milik pemerintah, Bank Kalsel juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Program KUR ini adalah pembiayaan ini disediakan untuk UMKM dengan bunga rendah dengan penjaminan dari pemerintah atau lembaga yang ditunjuk.

Sehingga Bank Kalsel memiliki komitmen dan konsistensi membantu Pemprov Kalsel untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran KUR bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kali ini, Wakil Menteri (Wamen) UMKM Helvi Yuni Moraza berkesempatan menyalurkan KUR Bank Kalsel untuk pelaku UMKM di Banjarmasin.

Penyerahan secara simbolis dilakukan saat gelaran Pasar Murah dan Bazar IKM/UMKM dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, kamis (19/6/2025) di Halaman Masjid Jami Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Sebelumnya, Bank Kalsel dengan PT Jamkrindo dan PT Askrindo melakukan penandantanganan nota kesepakatan lanjutan tentang penjaminan KUR saat Rapat Koordinasi (RAKOR) Penyaluran KUR 2025 Regional Kalimantan, dengan tuan rumah Kalsel, rabu (18/6/2025) di Mahligai Pancasila Banjarmasin.

Pendantanganan disaksikan langsung Menteri UMKM Maman Abdurrahman dan Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza.

Dalam kesempatan itu, Menteri UMKM Maman mendorong, peran aktif pemerintah daerah untuk mengunggah data debitur KUR potensial.

Kemudian soal monitoring penyaluran KUR untuk memastikan kelancaran proses serta meningkatkan pencapaian target program secara optimal.

"Selanjutnya memperkuat sinergi antara pemerintah lembaga keuangan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan distribusi KUR berjalan lancar dan tepat sasaran. Lalu yang tidak kalah penting adalah mengidentifikasi kendala dalam proses penyaluran KUR dan merumuskan solusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas program," jelas Maman.


Sementara itu, Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza dalam arahannya mengatakan, pihaknya berusaha terus mendorong kemudahan akses UMKM mendapatkan KUR.

Sebab masih terdapat UMKM yang menghadapi kendala SLIK bermasalah, legalitas usaha tidak ada NIB/SKU, kesulitan debitur naik kelas/graduasi KUR, karena keterbatasan agunan.

Kendala lain, belum optimalnya pemanfaatan pembiayaan UMKM berbasis komunikasi dan kemitraan seperti KUR khusus.

“Kami dari kementerian berusaha memfasilitasi teman-teman UMKM,” ujar Helvi.

Dikesempatan yang sama, Dirut Bank Kalsel Fachruddin mengatakan, Bank Kalsel komitmen untuk mendukung penyaluran KUR bagi UMKM.

Ia juga menyatakan, pihaknya sepakat dan siap mengikuti  arahan Menteri UMKM dalam hal perbaikan sistem, peningkatan struktur serta update data potensi UMKM penerima KUR.

“Kami konsisten dalam melakukan penyaluran KUR kepada pelaku UMKM yang ada di Banua. Dengan harapan ekonomi Kalsel bisa terus bergerak menjadi semakin maju,” kata Fachruddin.

Untuk diketahui, pelaku usaha di banua yang ingin mengembangkan usahanya bisa menggunakan layanan perbankan KUR dari Bank Kalsel.

Melalui KUR Bank Kalsel kali ini, pelaku usaha bisa mendapatkan kredit pinjaman modal hanya dengan suku bunga mulai dari 0,14 persen. Lalu kemudahan lainnya adalah tanpa agunan dan terakhir bisa mendapatkan plafond pinjaman hingga Rp500 juta.

Sumber: Rilis Bank Kalsel

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال