Sri Mulyani Pastikan Efisiensi Anggaran Tetap Berlanjut hingga 2026

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati – Foto Net


BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa efisiensi anggaran akan terus menjadi perhatian utama dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Evaluasi terhadap kinerja kementerian dan lembaga tahun ini akan menjadi dasar utama dalam menentukan alokasi anggaran tahun depan.

Ia menyebut efisiensi akan dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja kementerian/lembaga (K/L) serta efektivitas anggaran tahun berjalan. Belanja negara tahun depan akan dialokasikan dalam kisaran 14,19% hingga 14,75% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

"Ini kan masih sekitar dua bulan lagi ya, jadi kinerja dari kementerian/lembaga dan langkah-langkah efisiensi mereka tentu akan masuk di dalam pertimbangan untuk penyusunan pagu dari anggaran APBN," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa (20/5/2025).

"Pasti dilakukan, itu tadi. Jadi kalau mau disampaikan jawaban saya, tegas iya dilakukan (efisiensi)," tambahnya.

Sri Mulyani menyebut efisiensi dilakukan untuk penguatan kualitas belanja agar lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Melalui penguatan kualitas belanja tersebut, belanja negara akan dialokasikan di kisaran 14,19% hingga 14,75% PDB di 2026.

"Pemerintah memperbaiki sinergi dan harmonisasi kebijakan pusat dan daerah untuk peningkatan kualitas belanja daerah agar lebih produktif, perbaikan kualitas layanan publik dan penguatan kemandirian daerah. Melalui penguatan kualitas belanja tersebut, belanja negara dialokasikan di kisaran 14,19% hingga 14,75% PDB," beber Sri Mulyani.

Dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera, strategi jangka menengah difokuskan pada delapan strategi yang mendukung agenda pembangunan yakni (i) ketahanan pangan; (ii) ketahanan energi; (iii) Makan Bergizi Gratis (MBG); (iv) program pendidikan; (v) program kesehatan; (vi) pembangunan desa, koperasi dan UMKM; (vii) pertahanan semesta; serta (viii) akselerasi investasi dan perdagangan global.

"Strateginya mengacu pada Asta Cita 8 prioritasnya Bapak Presiden baru dan kita optimalkan berdasarkan program-program yang didevelop oleh kementerian dan lembaga, tentu saja dengan arahan dan guidance dari Bapak Presiden," imbuh Sri Mulyani.

Sumber: detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال