![]() |
CUACA EKSTREM: Jalanan digenangi air hujan akibat cuaca ekstrem di masa pancaroba – Foto detik.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA – Memasuki periode April–Juni 2025, sekitar 57,7% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Namun, fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang masih terjadi akibat masa peralihan musim (pancaroba), menurut peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG melaporkan bahwa meski sebagian besar wilayah Indonesia sudah mengalami kemarau, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Hal ini disebabkan oleh dinamika atmosfer yang fluktuatif selama masa pancaroba, yang ditandai oleh cuaca cerah di pagi hingga siang hari, disusul hujan lokal pada sore hingga malam.
“Kondisi labilitas atmosfer yang cukup signifikan di beberapa wilayah turut mendukung pertumbuhan awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang,” tulis BMKG dalam pernyataan resminya, Rabu (14/5/2025).
Fenomena Atmosfer dan Bibit Siklon
BMKG juga mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 93P di Laut Arafura (sebelah barat Papua Selatan), serta sirkulasi siklonik di beberapa wilayah lain seperti:
- Samudra Hindia barat daya Bengkulu
- Laut Halmahera
- Samudra Pasifik utara Papua
Kondisi ini memperbesar peluang terbentuknya awan hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Wilayah Terdampak Hujan Lebat
Dalam beberapa hari terakhir, hujan lebat tercatat di berbagai daerah, di antaranya:
- Bali: 121,4 mm/hari
- DIY Yogyakarta: 115,3 mm/hari
- Banten: 103,0 mm/hari
Hujan berintensitas sedang juga teramati di sebagian wilayah:
- Sumatera
- Jawa
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan
- Sulawesi
- Maluku dan Maluku Utara
- Papua
Imbauan BMKG
BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara mendadak. Langkah-langkah mitigasi yang dianjurkan meliputi:
- Menjaga kesehatan tubuh dan kecukupan cairan, khususnya saat cuaca terik
- Menghindari aktivitas luar ruangan yang terlalu lama saat siang hari
- Tidak membakar sampah sembarangan, untuk mencegah kebakaran lahan
- Melakukan penghematan air, terutama di wilayah yang sudah terdampak kemarau
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan di Wilayah RI
Periode 13 - 15 Mei 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Hujan Lebat : Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
- Angin Kencang : Aceh, Nusa Tenggara Timur dan Papua Selatan.
Periode 16 - 19 Mei 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Masih perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Hujan Lebat : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
- Angin Kencang : Papua Selatan dan Maluku.
Dengan dinamika atmosfer yang cepat berubah, BMKG meminta masyarakat untuk terus mengikuti informasi cuaca terkini dan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba dan awal musim kemarau ini.
Sumber: cnbcindonesia