Israel Setujui Rencana Pendudukan Penuh Gaza, Relokasi Paksa Warga Palestina Dimulai

Tentara Israel menyerbu wilayah Palestina – Foto Net


BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Pemerintah Israel dilaporkan menyetujui rencana pendudukan militer penuh atas Gaza, termasuk relokasi paksa warga Palestina ke selatan, di tengah serangan intensif yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil.

Laporan dari sejumlah media internasional menyebut Israel kini siap menjalankan rencana strategis baru untuk mengambil alih penuh wilayah Gaza. Langkah ini, menurut pejabat Israel yang dikutip AFP, dilakukan demi mencapai "tujuan akhir perang", yakni penghancuran Hamas dan pembebasan sandera.

"Rencana tersebut akan mencakup, antara lain, penaklukan Jalur Gaza dan penguasaan wilayah tersebut, serta pemindahan penduduk Gaza ke selatan untuk melindungi mereka," kata seorang pejabat Israel, seperti dikutip Agence France Presse, Senin (6/5/2025).

Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Eyal Zamir juga telah mengumumkan mobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan tambahan. Zamir menekankan bahwa lebih banyak pasukan diperlukan untuk "meningkatkan tekanan" pada Hamas.

Pemusnahan kelompok militan tersebut merupakan tujuan Israel, sebagai balasan atas serangan yang dipimpin Hamas ke Israel pada bulan Oktober 2023 yang menewarkan 1.200 korban jiwa di Israel dan penculikan puluhan sandera.

Di sisi lain, pengeboman balasan Israel telah menewaskan lebih dari 50.000 jiwa di Gaza, sebagian besar warga sipil. Tel Aviv juga telah menghadapi tuduhan melakukan pemboman tanpa pandang bulu, penghancuran infrastruktur sipil yang disengaja, dan penghalangan bantuan kemanusiaan.

Situasi kemanusiaan di Gaza pun semakin memburuk tajam karena blokade yang diberlakukan Israel, yang menyebabkan kekurangan makanan, pasokan medis, dan sumber daya penting lainnya. Organisasi internasional telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis tersebut dan dampaknya terhadap penduduk sipil.

Sementara itu, oada bulan Februari, Presiden AS Donald Trump menganjurkan relokasi "sukarela" warga Palestina dari Gaza ke negara-negara seperti Yordania dan Mesir, dengan mengatakan bahwa hal itu akan memungkinkan daerah kantong itu diubah menjadi zona resor. Meski banyak negara mengecam usulan Trump, Netanyahu menyebutnya sebagai "ide luar biasa" yang harus "diperjuangkan."

Sumber: cnbcindonesia.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال