![]() |
TURUN HARGA: Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Selatan periode Mei 2025 mengalami penurunan – Foto Net |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Selatan periode Mei 2025 mengalami penurunan sebesar 2,52 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan, Suparmi, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, harga rata-rata TBS sawit mengalami koreksi menyusul penurunan harga CPO sebesar 4,11 persen, dari Rp 14.784,73 menjadi Rp 14.177,17 per kilogram.
Sementara itu, harga inti sawit justru mengalami kenaikan 6,22 persen menjadi Rp 12.166,44 per kilogram, dan Indeks K naik tipis sebesar 0,32 persen menjadi 91,93.
“Harga tertinggi TBS tercatat pada tanaman usia 10–20 tahun sebesar Rp 3.404,07, sedangkan harga terendah ada di usia 30 tahun sebesar Rp 2.514,91,” ujar Suparmi saat rapat rapat penetapan harga TBS untuk bulan Mei 2025.
Suparmi menegaskan pentingnya industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis yang berperan besar terhadap perekonomian Kalimantan Selatan.
“Sawit bukan hanya penyerap tenaga kerja dan sumber pendapatan petani, tetapi juga punya peran vital dalam ketahanan energi nasional, terutama dalam era transisi ke energi baru terbarukan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pengelolaan sawit harus dilakukan secara serius, inklusif, dan berkelanjutan, mengingat potensinya sebagai pengganti energi fosil seperti batu bara.
Rapat penetapan harga TBS ini dihadiri oleh perwakilan kabupaten sentra sawit, perusahaan perkebunan, koperasi petani, APKASINDO, GAPKI Kalsel, serta tim teknis Disbunnak.
“Forum ini penting sebagai wadah komunikasi dan sinergi antara pemangku kepentingan industri sawit dari hulu hingga hilir,” tegas Suparmi.
Dengan forum tersebut, diharapkan tercipta kesepahaman dalam menghadapi tantangan industri sawit ke depan, termasuk fluktuasi harga global dan isu keberlanjutan.
Sumber: MC Kalsel