BORNEOTREND.COM, KALSEL - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar program tahunan Jelajah Cagar Budaya sebagai upaya menanamkan nilai sejarah dan pelestarian warisan budaya kepada pelajar SMA/SMK di daerah ini.
Program Jelajah Cagar Budaya merupakan agenda tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan yang menyasar pelajar SMA/SMK untuk memperkenalkan secara langsung situs-situs bersejarah di wilayah Kalsel.
Plt. Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammad Syarifuddin melalui Kepala Bidang Kebudayaan Raudati Hildayati menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyajikan materi dari narasumber berkompeten, tetapi juga mengajak peserta mengunjungi langsung cagar budaya yang menjadi bagian dari sejarah daerah.
“Melalui kunjungan langsung ke lokasi cagar budaya, kami berharap bisa menumbuhkan rasa ingin tahu pelajar dan membentuk kesadaran mereka untuk melestarikan peninggalan leluhur,” ujar Raudati saat kegiatan berlangsung di Kotabaru, Rabu (30/4/2025).
Sementara itu, Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Arry Risfansyah, menjelaskan bahwa program ini telah berlangsung sejak pekan lalu di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Tengah, dan berlanjut ke Kotabaru serta Tanah Bumbu pada 28–30 April 2025.
“Peserta dibekali materi oleh para sejarawan dan ahli waris cagar budaya, seperti Mansyur, Dharma Setyawan, Rendra, Araini, dan Andi Satria Jaya,” ujarnya.
Adapun beberapa cagar budaya yang dikunjungi antara lain Jembatan Belanda Lampihong, Rumah H Soekoer, Panji Keramat, Al-Qur’an kuno, Masjid Al-A’la, Makam Ratu Intan, dan Makam Pangeran Agung.
“Kami ingin memberi edukasi langsung agar generasi muda tertarik pada sejarah lokal dan berperan aktif dalam pelestariannya,” pungkas Arry.
Sumber: MC Kalsel