Wali Kota Soroti Masalah Sampah di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Baru 9 Kelurahan yang Memiliki Fasilitas Pemilhan Sampah 3 Lainnya Belum

MUSRENBANG: Masyarakarat Kecamatan Banjarmasin Selatan antusias menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang digelar di Aula Kecamatan Banjarmasin Selatan – Foto Pemko Banjarmasin


BORNEOTREND.COM, KALSEL – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menginginkan setiap kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan memiliki fasilitas tempat pemilahan sampah.

Keinginan ini disuarakan Ibnu Sina saat menghadiri langsung Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang digelar di Aula Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (12/2/2025).

Wajar Wali Kota mengingingkan hal tersebut karena di Kecamatan Banjarmasin Selatan baru 9 kelurahan yang memiliki fasilitas pengolahan sampah, sementara 3 kelurahan lainnya hingga saat ini belum memilikinya.

"Kita harus serius dalam menangani sampah, terutama dengan memastikan setiap kelurahan memiliki tempat pemilahan. Saat ini, di Banjarmasin Selatan baru 9 kelurahan yang memiliki fasilitas pemilahan sampah, sementara 3 lainnya masih belum. Ini yang harus segera kita cari solusinya, apakah ada lahan milik pemkot yang bisa dimanfaatkan atau perlu di kerja samakan dengan masyarakat," ujar Ibnu Sina.

Tak hanya berbicara soal fasilitas, Ibnu juga menyinggung aspek operasional pengelolaan sampah. 

Ia menyebut Pemkot Banjarmasin telah melakukan berbagai pelatihan, termasuk pengelolaan komposter, namun terkendala pada pendanaan tenaga kerja.

"Yang jadi pertanyaan sekarang, operasionalnya bagaimana? Apakah butuh pembiayaan tambahan untuk tenaga pengelola? Kita sedang mencari solusi, salah satunya dengan mempertimbangkan refocusing anggaran di Dinas Lingkungan Hidup atau menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT)," jelasnya.

Saat ini, katanya, Pemko Banjarmasin masih memiliki dana tidak terduga sekitar Rp 30 miliar. Sebelumnya, dana ini dialokasikan untuk program makan gratis, tetapi dengan status darurat sampah, Ibnu Sina membuka kemungkinan penggunaannya untuk penanganan limbah kota.

"Kalau memang prioritas, bisa kita gunakan untuk tambahan anggaran pengiriman sampah ke Banjarbakula. Perkiraan kebutuhan tambahan sekitar Rp 5-10 miliar, dan saya kira itu masih bisa diambil dari dana BTT," tambahnya.

Selain sampah, Ibnu Sina juga menyoroti pembangunan infrastruktur yang mulai merata di Banjarmasin Selatan, meliputi jalan, jembatan, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, masih ada satu kendala besar yang belum terpecahka yakni ketiadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah ini.

"Memang ada usulan pengadaan lahan untuk SMK negeri di Banjarmasin Selatan. Ini sangat dibutuhkan, tapi masalahnya SMK berada di bawah kewenangan provinsi. Kita masih menghitung apakah memungkinkan untuk dialokasikan anggarannya," jelasnya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Ibnu Sina menekankan bahwa pembangunan di Banjarmasin Selatan harus dilakukan secara bertahap dan berbasis kebutuhan prioritas. 

Saat ini, penanganan sampah kini menjadi fokus utama, dan ia berharap seluruh pihak dapat berkontribusi dalam mencari solusi terbaik.

Terkait apakah dana BTT akan benar-benar digunakan untuk menangani krisis sampah ini? Wali Kota mengatakan keputusan akhir masih menunggu hasil pembahasan dengan Sekretaris Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKPAD).

"Yang jelas, bagi warga Banjarmasin, ini bukan lagi sekadar wacana, tetapi kebutuhan mendesak yang harus segera ditangani," tandasnya.

Sumber/Penulis: Rilis Diskominfo Banjarmasin/Realita Nugraha

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال