![]() |
RAPAT: Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi melalui video telekonferensi di ruang rapat Sekda Kalsel, Banjarbaru – Foto MC Kalsel |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan melaporkan inflasi di provinsi ini pada pekan kedua Februari 2025 cukup stabil dan berada di bawah tingkat inflasi nasional.
Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan, Sulkan, menyampaikan rasa syukur kondisi inflasi Kalsel pada pekan kedua Februari 2025 cukup stabil, dengan angka inflasi yang tercatat lebih rendah dari tingkat inflasi nasional.
“Alhamdulillah, kondisi inflasi di Kalsel hingga saat ini cukup stabil dan inflasinya rendah di bawah nasional, kita ketahui secara nasional 0,76 persen yoy, dan -0,67 persen mtm,” kata Sulkan usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.
Rapat tersebut berlangsung melalui video telekonferensi di ruang rapat Sekda Kalsel, Banjarbaru, pada Senin (17/2/2025).
Sementara itu, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di kabupaten/kota di Kalsel, inflasinya ada yang tinggi ada juga yang terendah, tertinggi di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu 0,82 persen dan terendah di Kabupaten Banjar yaitu -1,43 persen.
“Beberapa bahan pokok yang mempengaruhi dari pada kenaikan angka inflasi di Kalsel antara lain daging sapi, kemudian daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit dan bawang merah,” lanjutnya.
Kemudian untuk MinyaKita, Sulkan menyebutkan jika memang secara nasional masih ada permasalahan yaitu harga jualnya masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700, tetapi rata-rata di eceran di atas hal tersebut.
“Kenaikan kisarannya adalah 0,45 persen,” tutup Sulkan.
Sumber: diskominfomc.kalselprov.go.id