"Jalan Pulang” Demokrasi

Oleh: Noorhalis Majid 
 (Ambin Demokrasi) 


BORNEOTREND.COM - Kalau demokrasi sudah dikerdilkan dengan berbagai bentuk kecurangan pemilu, melibatkan seluruh aktor, memanipulasi instrumen, membajak institusi yang mestinya menjaga dan merawatnya, maka tidak ada pilihan, “demokrasi” harus kembali mencari jalan pulang, agar bisa menata dan ditata kembali. 

"Jalan pulang” itu, tidak lain dan tidak bukan adalah “masyarakat sipil”. 

Sudah waktunya bagi masyarakat sipil berkonsolidasi. Membangun strategi bersama, membuat berbagai gerakan memulihkan demokrasi. Di mulai dari dirinya sendiri, merutinkan diskusi atau percakapan kecil di berbagai sudut, membentuk forum-forum kritis. Memperbincangkan berbagai fenomena untuk direfleksikan dan diurai, agar tumbuh pemikiran yang mampu membangkitkan harapan baru. 

Bercermin dari zaman Orde Baru, demokrasi dimulai dan dihidupkan melalui forum, kajian dan diskusi di kampus-kampus. Para pegiat demokrasi yang militan, dengan suka rela datang ke kampus-kampus menularkan pemikirannya, menggedor-gedor pintu dan tembok keputusasaan untuk mau peduli dan bangkit. 

Pun para pegiat di kampus yang bangkit kesadarannya, melanjutkan berbagi pengetahuan kepada kelompok, paguyuban dan organisasi kewargaan di tengah masyarakat. Akhirnya, tumbuh banyak kelompok kritis yang gelisah dan lantang menyuarakan perubahan, pada puncaknya lahir gerakan reformasi.

Mungkin cara lama dengan model dan strategi kekinian sesuai kondisi zaman, perlu dirumuskan guna menata ulang gerakan masyarakat sipil. Boleh jadi dimulai dengan memilah “pilar” mana dari demokrasi yang masih bisa diharapkan, terutama terkait independensi masyarakat sipil, kampus dan media, yang mau memposisikan dirinya sebagai pilar demokrasi. 

Dari pilar yang masih tersisa itulah, dimulai percakapan menyangkut isu-isu demokrasi, aktor-aktor demokrasi, instrumen demokrasi, institusi demokrasi, yang pada ujungnya ketika semuanya bisa ditata ulang, demokrasi dapat kembali diharapkan sebagai satu cara paling beradab dalam membangun kesejahtraan bersama.

Proses itu mungkin makan waktu panjang, butuh kesabaran dan kesungguhan bersama. (nm)


Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال