Intervensi 2.246 Anak Stunting, Batola Sahkan Bapak dan Ibu Asuh

 

DISKUSI: Pj. Bupati Batola Mujiyat saat memimpin kegiatan Rembuk Stunting - Foto Dok Diskominfo Batola


BORNEOTREND.COM- Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) menggelar kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2023, Senin (8/5/2023) di Kota Banjarmasin. 

Kegiatan Rembuk Stunting diikuti oleh Pj. Bupati Batola Mujiyat, S.Sn., M.Pd. Dalam kegiatan tersebut pemaparan data stunting per Kecamatan dilakukan oleh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting yaitu Sekda Ir. H. Zulkipli Yadi Noor dan Moderator oleh Kepala DPPKBP3A Batola Hj. Harliani.

Rembuk Stunting Dihadiri oleh Forkopimda, perwakilan Bank Indonesia, Stakeholders, Kepala SKPD, Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, penyuluh KB, petugas Gizi se-Kabupaten Barito. Kegiatan Rembuk Stunting di isi sesi tanya jawab oleh peserta kepada Pj. Bupati dan Sekda agar terintegrasinya pelaksanaan kebijakan intervensi penurunan stunting di kecamatan hingga desa.

Pada Rembuk Stunting tersebut, Pj. Bupati Batola Mujiyat mengajak para Stakeholders melakukan intervensi 2.246 Anak Stunting. 

“Langkah Pertama, Bapak Bunda Asuh. Langkah Kedua kita datangi bersama-sama dan bentuk tim satgas ke kampung dan desa yang data stuntingnya tinggi, kita segera komitmen pertemuan ini agar rembuk stunting yang kila laksanakan tidak sia-sia. Yang Ketiga ada relawan yang mengontrol  stunting. Kemudian ke Empat kita panggil perusahan seperti sawit yang ada di Batola untuk bantu turunkan stunting,“ pintanya.


Lalu upaya lainnya yang akan dilakukan adalah program MissU (Mandi Susu), yaitu pemberian bantuan susu formula kepada anak stunting sebanyak 10 kotak/anak/bulan, yang diberikan selama 6 bulan dengan biaya Rp1.020.000 dan program Cukup 2 telur/anak/hari selama 6 bulan dengan biaya Rp 720.000. 

"Melalui cara ini kita ingin dapat membantu intervensi pengurangan jumlah angka stunting yang berdasarkan survei EPPGBM terdapat 11,33% atau 2.246 anak stunting di Batola," jelasnya.

Selain itu dalam kesempatan ini dirinya juga memberikan kredit poin pada 3 kecamatan tertinggi data stunting, yaitu Tabunganen, Alalak dan Tabukan. 

"Ada Esselon II sebanyak 6 orang yang akan purna tugas, apabila bapak camat mampu turunkan stunting maka ada karpet merah untuk naik ke Esselon II yaitu 3 kecamatan akan berebut 6 posisi. Yang namanya kerja nyata ini pasti tidak murah harganya, artinya sebuah gagasan pemikiran dan waktu bertanggung jawab turunkan angka stunting,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pj TP PKK Batola Suharyanti menambahkan, untuk menekan angka stunting pihaknya setiap bulannya akan mengunjungi posyandu dan inovasi untuk menjalankan program 2 telur dengan anggaran 20 juta rupiah. 

"Alhamdulillah program ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Baznas Batola dengan membantu sebesar 60 juta rupiah, Bank Indonesia melalui PBSI sebesar 300 juta rupiah khusus Batola dan kerjasama program cukup 2 telur oleh Banjarmasin Post," ungkapnya.

Dilain pihak, Sekda Batola Ir. H. Zulkipli Yadi Noor turut mengapresiasi 13 desa bebas stunting yang ada di kecamatan Anjir Pasar, Mandastana, Alalak, Belawang dan Marabahan. 

“Saya harapkan untuk terus menjaga predikat tersebut karena bayi pasti akan terus lahir,” ingatnya.

Akhir acara secara simbolis penyerahan slempang Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Kabupaten Batola sekaligus penandatanganan komitmen oleh perwakilan Forkopimda, Ketua Organisasi TP. PKK, DWP, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, Kepala SKPD dan Camat Kab. Barito Kuala.

Sumber: Kominfo Batola

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال