Dialektika Sastra Menara Pandang, Wadah Bertemunya Penyair Muda dan Tua

 

Para penyair muda bersama penyair senior dan undangan lainnya diantaranya Ketua Dewan Kesenian Kalsel Taufik Arbain, Dewan Pertimbangan DK Banjarmasin Ilham Nor, Kepala Balai Bahasa Kalsel Armiati Rasyid, usai pembukaan.
(Foto: istimewa)


BORNEOTREND.COM - Dewan Kesenian Kota Banjarmasin menggelar kegiatan bertajuk "Dialektika Sastra Menara Pandang". Dibuka untuk publik sebagai ruang perjumpaan, apresiasi, serta dialog kreatif antarpencinta sastra. Dilaksanakan di Banjarmasin Culture Hub (ex Rumah Anno 1925), 12-13 Desember 2025.

Menurut Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarmasin Hajriansyah, kegiatan ini adalah ruang pertemuan antara penyair muda dan tua, tidak sekadar perayaan tempat baca puisi, tapi juga membicarakan karya sastra mereka. 

"Kegiatan ini tidak sekadar perayaan tempat baca puisi, tapi juga membicarakan karya yang tentu sangat penting bagi perkembangan kesusastraan Kalimantan Selatan dan Banjarmasin secara khusus. Selain itu, ini juga ruang refleksi (dengan nanti orasi budaya) serta penghargaan terhadap dedikasi kepenyairan Hijaz Yamani sebagai Bapak Sastra Modern Kalimantan Selatan," ujar Hajriansyah.

Usai pembukaan yang dihadiri juga Ketua Dewan Kesenian Kalsel dan para Ketua Dewan Kesenian kabupaten/kota se-Kalsel, para seniman/sastrawan, mahasiswa dan pelajar, digelar diskusi Forum Penyair Muda Kalimantan Selatan.

Di hari pertama dalam diskusi Forum Penyair Muda Kalimantan Selatan menampilkan 8 penyair muda dari kabupaten/kota di Kalsel. Masing-masing dari mereka membacakan karya puisinya, setelah itu dilakukan pembahasan.

Dialog para penyair muda dan dua pembahas utamanya, HE Benyamine dan Nailiya Nikmah.
(Foto: istimewa)

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, terlebih kita memberikan makna yang luas dari dialektika sastra tidak sekadar ruang diskusi dan dialog para sastrawan, tetapi dengan mendengarkan pembacaan puisi bagian dari dialektik. Sebab puisi mengandung pesan yang memiliki perspektif dan persepsi bagi pendengar. Disinilah panggung dialektiknya," ungkap Ketua Dewan Kesenian Kalsel, Taufik Arbain.

Menurut Taufik kegiatan ini memberikan panggung geliat penyair muda yang berinteraksi antarkabupaten/kota, lewat karyanya. Apalagi karya mereka mendapatkan respons para pakar dalam rangka peningkatan kualitasnya.

Penulis: Khairiadi Asa



Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال