Arutmin Batulicin Perkuat Transparansi Lingkungan Lewat Kunjungan Media ke Jiringa Nursery

KUNJUNGAN: Kegiatan silaturahmi dan sosialisasi bersama insan pers di Jiringa Nursery yang berada di bawah PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin - Foto Dok Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALSEL – PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin menggelar kegiatan silaturahmi dan sosialisasi bersama insan pers di Jiringa Nursery, Rabu (03/12/2025). Agenda ini menjadi wadah bagi perusahaan untuk menunjukkan komitmen nyata terhadap keselamatan kerja, reklamasi, serta pemulihan lingkungan pascatambang.

Kegiatan diawali dengan induksi keselamatan yang diberikan oleh Fauzan dari NGVRO Arutmin. Ia menegaskan pentingnya pemahaman seluruh tamu mengenai prosedur keselamatan sebelum memasuki area operasional.

“Tidak ada simulasi darurat hari ini. Jika terjadi keadaan darurat, itu kondisi nyata. Ikuti instruksi penanggung jawab area, Pak Yulianto,” jelasnya.


Peserta juga diimbau tetap tenang, tidak terpisah dari rombongan, dan segera menuju master point jika terjadi situasi mendesak.

Perwakilan Manajemen PT Arutmin Indonesia, Andik, memperkenalkan diri sebagai personel baru Community & External sejak 1 September 2025. Ia menyampaikan bahwa nursery reklamasi merupakan pusat pembibitan utama untuk seluruh site perusahaan.

“Izin operasi Arutmin berakhir pada 2030, sehingga fokus kami kini lebih kuat pada tahapan pascatambang. Reklamasi menjadi bukti komitmen kami memulihkan alam,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa proses pembibitan hingga penanaman banyak melibatkan masyarakat lokal, sehingga turut meningkatkan kapasitas serta hubungan baik antara perusahaan dan warga sekitar.

Ketua PWI Tanah Bumbu, Slamet Riadi, mengapresiasi Arutmin yang menghadirkan media untuk melihat langsung proses reklamasi. Menurutnya, kondisi nursery yang sejuk dan terawat menunjukkan keseriusan perusahaan dalam mengembalikan fungsi lingkungan. Ia menegaskan bahwa insan pers siap mendukung melalui pemberitaan objektif dan edukatif bagi masyarakat.

Materi teknis disampaikan oleh Yulianto, Environmental Supervisor Arutmin Batulicin. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan fungsi nursery, jenis tanaman, serta strategi reklamasi yang mengikuti standar Kementerian ESDM dan KLHK.

“Jaminan reklamasi hanya dapat dicairkan jika area yang direklamasi telah diverifikasi dan dinyatakan berhasil oleh regulator,” tegasnya.

Jiringa Nursery sendiri berdiri di atas lahan seluas 10 hektare dan mampu memproduksi sekitar 150.000 bibit per tahun. Nursery ini menampung 48 jenis tanaman yang terdiri atas tanaman cepat tumbuh (fast growing), tanaman lokal daur panjang, tanaman buah, dan tanaman hias.

Fasilitas umum yang tersedia meliputi area pembibitan, kantor nursery, gudang, rumah kaca, dan rumah kompos. Sementara fasilitas teknisnya mencakup instalasi penyiraman, pengaturan cahaya, drainase, area pengecambahan benih, penanganan media tanam, fasilitas pupuk cair, dan kultur jaringan.

Dari sisi zonasi, Jiringa Nursery terbagi menjadi beberapa area, yaitu Zona Pembibitan, Zona Arboretum, Zona Kebun Buah, Zona Kaliandra, Zona Kelulut, Zona Anggrek, dan Zona Pakan. Pengelolaan harian mencakup penyiraman, perawatan bibit, pemeliharaan tanaman koleksi, kultur jaringan, hingga perapian polybag. Seluruh kegiatan didukung dengan logbook harian dan SOP pembibitan yang menjadi standar pengendalian.

Melalui kunjungan media ini, PT Arutmin Indonesia menegaskan bahwa reklamasi dan pelibatan masyarakat adalah pilar utama dalam memastikan keberlanjutan operasional serta pemulihan lingkungan pascatambang. Kolaborasi dengan media diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi yang akurat dan bermanfaat bagi publik.

Penulis: Jack

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال