![]() |
| Ketua BPD Semangat Dalam Agus Suwarni didampingi Kepala Desa Semangat Dalam Norman, dan anggota BPD Semangat Dalam Asqolani, saat memimpin pertemuan. (Foto: Yadie Asa) |
BORNEOTREND.COM - Warga Desa Semangat Dalam melalui perwakilan Ketua RT-nya melakukan pertemuan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Semangat Dalam dan Kepala Desa Semangat Dalam, membahas banyaknya keluhan warga terkait penempatan belokan median jalan nasional yang ada di sepanjang kawasan Handil Bakti. Pertemuan difasilitasi BPD Semangat Dalam di Aula Desa Semangat Dalam, Jumat (21/11/2025).
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua BPD Semangat Dalam, Agus Suwarni, dihadiri Kepala Desa Semangat Dalam, anggota BPD dan para Ketua RT yang menyampaikan aspirasi warganya.
"Silakan bapak-bapak Ketua RT hari ini sampaikan apa-apa yang dikeluhkan warga terkait belokan median jalan nasional kawasan Handil Bakti ini. Nanti kita buatkan berita acaranya, apa-apa yang disampaikan akan disampaikan lagi ke Bapak Camat Alalak," ujar Agus Suwarni yang menyatakan nantinya juga akan melibatkan desa dan kelurahan terdampak pembangunan belokan median jalan nasional ini.
Kepala Desa Semangat Dalam Norman, juga menyatakan akan menyampaikan berita acara pertemuan tersebut ke pihak-pihak terkait. Terutama kepala desa dan kelurahan yang wilayahnya terdampak, Camat Alalak, pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan lainnya.
Ketua RT 31 Andi Hasanuddin, mengakui banyaknya keluhan warga terutama yang berdomisili di Komplek Persada. Putar balik arah yang terlalu jauh, baik menuju sekolah maupun saat warga pulang kerja dari Banjarmasin.
"Jangan sampai nanti warga mengambil tindakan sendiri terhadap belokan median jalan yang ada. Jadi kita harapkan bisa ditambah di titik-titik yang strategis tidak terlalu merugikan akses warga untuk putar balik," ujar Andi Hasanuddin.
![]() |
| Para Ketua RT wilayah Desa Semangat Dalam saat menyampaikan keluhan warga terkait belokan median jalan nasional Handil Bakti. |
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua RT 37 Khairul Ambiaya. Beberapa perumahan Komplek Keruing warganya juga mengaku kesulitan untuk putar balik arah di lintasan jalan nasional tersebut.
"Ya warga mengaku terlalu jauh untuk putar balik menuju ke kompleks. Memang kami sudah menemui pihak yang mengerjakan proyek ini dan juga disampaikan ke pihak Balai Jalan, tapi disuruh ke beberapa instansi terkait lainnya untuk melaporkan," ujar Khairul Ambiaya yang juga menyarankan belokan median yang ada ditambah minimal dua, di titik-titik yang strategis aksesnya tidak terlalu jauh.
Mereka juga membandingkan bagaimana kawasan Jalan A Yani Banjarmasin, antar belokan median jalan tidak terlalu jauh jaraknya. Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Perhubungan Batola H Jaya Hidayatullah, melalui Kabid Perhubungan Darat Dewy Aryanti, terkait penempatan putar balik sepenuhnya kewenangan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Selatan.
"Memang jarak antar putar balik berbeda. Terutama di bagian jalan yang banyak jalan keluar masuk perumahan, jarak antar putar balik lebih panjang," jelas Dewy, yang juga menambahkan dilihat Handil Bakti sama seperti di Kayu Tangi (Jalan Brigjen H Hasan Basri).
Penulis: Khairiadi Asa

