Percepatan Penurunan Angka Stunting Melalui Perencanaan Pembanguan Terintegrasi

 

SAMBUTAN: Kegiatan Pra Musrenbang Tematik Stunting Tingkat Kota Palangka Raya Tahun 2025, senin (10/11/2025) di Aula Peteng Karuhei II Kantor Wali Kota Palangka Raya - Foto Dok mediacenter.palangkaraya.go.id

BORNEOTREND.COM, KALTENG- Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menegaskan komitmennya dalam mempercepat penurunan angka stunting melalui perencanaan pembangunan yang terarah dan terintegrasi lintas sektor.

Hal tersebut disampaikan Plt. Asisten Administrasi Umum Setda Kota Palangka Raya, Jayani, saat membuka Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Stunting Tingkat Kota Palangka Raya Tahun 2025, senin (10/11/2025) lalu di Aula Peteng Karuhei II.

Jayani menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pencegahan serta percepatan penurunan stunting. Ia menegaskan bahwa perencanaan yang matang dan berbasis data menjadi kunci utama dalam memastikan kebijakan yang tepat sasaran.

“Pra Musrenbang tematik ini menjadi wadah penting untuk memastikan seluruh program dan intervensi terhadap penurunan stunting dapat terencana secara konvergen, terukur, dan berkelanjutan. Tujuannya agar target penurunan stunting nasional maupun daerah dapat tercapai,” ujarnya.


Jayani menjelaskan, pemerintah pusat telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sebagai payung hukum yang mengatur strategi nasional dan memperkuat kelembagaan pelaksana di berbagai tingkat pemerintahan. Selain itu, Surat Edaran Kemendagri Nomor 400.5.7/1685/Bangda Tahun 2025 juga menegaskan pentingnya pelaksanaan aksi konvergensi melalui 31 indikator dari enam kelompok sasaran utama.

Lebih lanjut, Jayani menyebutkan bahwa Pemko Palangka Raya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp25,8 miliar untuk mendukung program pencegahan dan penurunan stunting di tahun berjalan. Dana tersebut diarahkan untuk memperkuat layanan gizi, kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan kapasitas kelembagaan di tingkat kelurahan dan masyarakat.

“Dengan anggaran ini, kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Palangka Raya mendapatkan akses terhadap gizi yang cukup, layanan kesehatan yang berkualitas, serta lingkungan tumbuh kembang yang sehat,” ungkapnya.

Jayani juga menekankan pentingnya sinergi antarperangkat daerah, lembaga vertikal, dan masyarakat dalam mewujudkan Palangka Raya bebas stunting. Menurutnya, keberhasilan penurunan stunting tidak hanya bergantung pada program pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif semua pihak.

“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan masyarakat dan dunia usaha. Ini adalah kerja bersama demi masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Jayani berharap, hasil dari Pra Musrenbang Tematik ini dapat menjadi acuan konkret dalam penyusunan program pembangunan tahun 2026, dengan fokus utama pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia di Kota Palangka Raya.

“Semoga apa yang kita rencanakan hari ini benar-benar memberikan manfaat nyata dan berpihak pada kepentingan masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya. 

Sumber: mediacenter.palangkaraya.go.id

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال