BORNEOTREND.COM, KALTENG- Sebagai bentuk komitmen membangun sistem perlindungan anak berbasis pendidikan dan agama, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DISDALDUKKBP3APM) menghadirkan 100 lebih guru dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak belum lama tadi di Aula Peteng Karuhei II.
Para peserta berasal dari 17 pondok pesantren dan 83 gereja di Kota Palangka Raya.
Kepala DISDALDUKKBP3APM Kota Palangka Raya Fitriyanto Leksono mengatakan, para guru memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak.
“Para guru kita harapkan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah masing-masing untuk turut menciptakan ruang aman bagi anak-anak,” ujarnya.
Menurut dia guru sebagai figur otoritatif di lingkungan pendidikan perlu dibekali informasi hukum, keterampilan deteksi dini, hingga strategi penguatan karakter anak.
“Kita ingin semua lembaga pendidikan agama berdiri sebagai tembok pertama yang melindungi anak dari ancaman kekerasan maupun radikalisme,” imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Pemko Palangka Raya berupaya memperkuat jejaring perlindungan anak melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan tokoh agama dan pendidikan.
“Kita pastikan seluruh pihak terpadu dalam memahami aturan sekaligus mengambil peran aktif dalam pencegahan kekerasan,” pungkasnya.
Sumber: mediacenter.palangkaraya.go.id
