![]() |
| SAMBUTAN: Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTIM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan kebijakan strategis dengan mencairkan insentif guru non ASN Kaltim senilai Rp76,6 miliar pada tahun ini.
Kebijakan tersebut menjadi realisasi janji politik Gubernur Rudy Mas’ud yang sebelumnya telah menempatkan peningkatan kesejahteraan guru sebagai salah satu program prioritas.
Dalam sebuah kesempatan, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengungkapkan rasa syukurnya karena insentif guru non ASN Kaltim akhirnya dapat dinikmati para pendidik di berbagai jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta.
“Ini menjadi satu kebahagiaan bagi kami karena janji-janji politik sudah bisa kami tunaikan, khususnya bantuan insentif bagi para guru non-ASN di tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP,” ujarnya.
Bantuan insentif guru non ASN Kaltim sebesar Rp500 ribu per bulan diberikan mulai Juli hingga Desember 2025. Pemberian insentif ini menjadi angin segar bagi puluhan ribu pendidik yang selama ini menerima upah terbatas.
Dirinya juga menyampaikan bahwa jumlah penerima telah mencapai 23.007 orang dengan total anggaran terserap Rp68,3 miliar.
Ia menambahkan bahwa sekitar Rp8 miliar masih disiapkan untuk insentif guru non ASN Kaltim bagi pendidik yang belum terdata.
“Jika masih ada guru-guru non-ASN yang belum mendapat insentif, segera ajukan. Karena anggaran masih kita siapkan,” tambahnya lagi.
Selain membantu memenuhi kebutuhan ekonomi, insentif guru non ASN Kaltim juga menjadi bentuk penghargaan terhadap kontribusi besar para pendidik, termasuk guru PAUD yang memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter anak sejak usia dini. Rudy berharap bantuan ini membawa manfaat nyata bagi para tenaga pendidik.
“Semoga bantuan ini membawa kemanfaatan dan keberkahan bagi para guru yang telah berdedikasi mendidik anak-anak kita,” tuturnya.
Dengan peningkatan kesejahteraan melalui insentif guru non ASN Kaltim, pemerintah optimistis kualitas pendidikan di daerah akan semakin meningkat. Rudy Mas’ud menegaskan bahwa kesejahteraan guru merupakan investasi jangka panjang untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Sumber: Nett
