3 Pesan Ananda di Hari Pahlawan: Sabar, Ikhlas, dan Pantang Menyerah

 

HARI PAHLAWAN: Keteladanan pahlawan jadi cermin ASN, pesan tegas Ananda di Balai Kota -Foto dok Diskominfo Banjarmasin
 

BORNEOTREND.COM, KALSEL - Seruan semangat memperingati Hari Pahlawan Nasional yang jatuh setiap 10 November kembali menggema di halaman Balai Kota Banjarmasin, Senin (10/11/2025) pagi. Upacara berlangsung khidmat dan diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat pemerintah, TNI, Polri, mahasiswa, pelajar, hingga para veteran yang turut hadir memberikan penghormatan.

Usai bertindak sebagai inspektur upacara, Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan unsur Forkopimda melanjutkan ziarah ke Monumen Tugu 9 November Benua Anyar, dipimpin Dandim 1007/Banjarmasin, serta ke Tugu Pahlawan di halaman KPPN Banjarmasin yang dipimpin Kapolresta. Rangkaian kegiatan tabur bunga itu berlangsung penuh rasa haru dan penghormatan.

Mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”, peringatan tahun ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai-nilai kepahlawanan: pengorbanan, keteladanan, dan semangat juang tanpa pamrih.

Dalam amanat Menteri Sosial RI yang dibacakannya, Hj. Ananda menyampaikan tiga pesan penting yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa.

Pertama, keteguhan dan kesabaran para pejuang di masa lalu yang tetap berjuang meski di tengah keterbatasan.

“Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, dan sabar membangun kebersamaan. Dari kesabaran itu lahir kemenangan, karena kemerdekaan tidak diraih secara tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan,” ujar Ananda.


Kedua, karakter dan semangat pengabdian yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

“Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balas. Mereka kembali ke rakyat, mengajar, membangun, dan menanam pengabdian,” tambahnya.

Ketiga, pandangan jauh ke depan, di mana perjuangan mereka ditujukan untuk generasi mendatang.

“Para pahlawan berjuang bukan untuk diri mereka, tetapi untuk bangsa yang mereka cintai. Mereka menjadikan perjuangan sebagai ibadah. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan,” tegasnya.

Ananda menilai, semangat pantang menyerah itu kini harus diteruskan dengan cara berbeda — bukan lagi dengan bambu runcing, melainkan melalui ilmu pengetahuan, empati, dan kerja nyata.

Ia juga menyinggung keselarasan semangat tersebut dengan Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan ketahanan nasional, kemajuan pendidikan, penegakan keadilan sosial, dan pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

“Kita ingin kemerdekaan ini tidak menjadi sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita — bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus. Semangatnya tetap sama: membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan,” tutup Ananda.

Sumber: Diskominfo Banjarmasin

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال