![]() |
RAMAI: Kegiatan Temu Koordinasi Pencegahan Kekerasan Seksual oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kalsel - Foto Dok Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (PPPAKB), digelar Temu Koordinasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Banjarbaru, Kamis (9/10/2025).
Kepala Dinas PPPAKB Kalsel, Husnul Hatimah, menyampaikan bahwa peningkatan kualitas SDM tidak dapat dipisahkan dari kondisi perempuan dan anak sebagai fondasi utama keluarga dan masyarakat.
“Pembangunan bangsa akan berhasil bila peran perempuan berjalan seimbang dan harmonis dengan laki-laki, sementara anak-anak mendapat perlindungan dan kesempatan tumbuh optimal,” ujarnya.
Husnul menegaskan, pemberdayaan perempuan harus terus diperkuat agar mereka berdaya secara ekonomi, sosial, dan politik. Di sisi lain, perlindungan anak harus menjadi prioritas karena mereka merupakan generasi penerus yang menentukan arah masa depan bangsa.
Melalui temu koordinasi ini, Dinas PPPAKB Kalsel menyoroti lima fokus utama pembangunan, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berperspektif gender; penguatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan; penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak; penghapusan pekerja anak; serta pencegahan perkawinan anak.
Selain menekankan aspek pemberdayaan, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap kekerasan seksual. Menurut Husnul, pemahaman tentang tanda-tanda fisik dan psikologis korban sangat penting agar bantuan bisa segera diberikan dengan pendekatan yang empatik dan tepat sasaran.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk menjalankan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebagai pedoman bersama dalam memperkuat sinergi dan sistem penanganan kekerasan yang terintegrasi di Kalimantan Selatan.
“Dengan sinergi yang tulus, transparan, dan saling mendukung, kita dapat mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan setara bagi perempuan dan anak,” tandasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintah, lembaga perlindungan perempuan dan anak, serta mitra strategis lainnya yang berperan aktif dalam pencegahan kekerasan seksual di daerah.
Sumber: MC Kalsel