![]() |
| SOSOK: Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo - Foto Dok Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL – Menindaklanjuti insiden dugaan keracunan massal yang terjadi di Kabupaten Banjar, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru mengambil langkah antisipatif dengan memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru, Dedy Sutoyo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh satuan pendidikan agar melakukan pemeriksaan awal terhadap makanan yang diterima dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebelum didistribusikan kepada peserta didik.
“Pemeriksaan sederhana bisa dilakukan melalui pengamatan aroma dan kondisi makanan. Langkah ini untuk memastikan keamanan konsumsi bagi siswa,” jelas Dedy, Sabtu (11/10/2025).
Ia menambahkan, tanggung jawab terhadap mutu dan keamanan pangan juga melekat pada pihak penyedia makanan. Program MBG, kata Dedy, memiliki lebih dari dua ratus halaman panduan teknis yang harus dipatuhi seluruh dapur pengolah.
“Apabila seluruh prosedur dilaksanakan dengan benar, maka kemungkinan terjadinya kesalahan akan sangat kecil,” ujarnya.
“Kejadian di daerah lain menjadi pembelajaran penting agar kita semakin disiplin dalam memastikan keamanan pangan di sekolah,” sambungnya.
Sebelumnya, ratusan siswa di Kabupaten Banjar mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG yang diproduksi oleh salah satu SPPG di Tungkaran, Martapura. Kasus tersebut kini masih dalam proses investigasi oleh tim gabungan dinas kesehatan dan kepolisian.
Penulis: Fathur
