Bank Kalsel Kian Kokoh, Penyertaan Modal Sentuh Rp3,8 Triliun

 

MEDIA GATHERING: Bank Kalsel saat memaparkan materi terkait penyertaan modal yang kini sudah mencapai Rp3,8 triliun kepada awak media - Foto Dok Rilis Bank Kalsel

BORNEOTREND.COM, BALI- Komitmen Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) dalam memperkuat fundamental keuangan dan perannya sebagai motor penggerak ekonomi daerah semakin nyata. 

Bank Kalsel berhasil mencatatkan penyertaan modal tertinggi hingga mencapai Rp3,8 triliun, sebuah angka yang melampaui batas kewajiban Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Kepatuhan Bank Kalsel Mitra Damayanti, menekankan bahwa capaian monumental ini bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan cerminan dari sinergi kuat antara Pemerintah Daerah dan Bank Kalsel.

“MIM sebesar Rp3 Triliun telah terpenuhi. Ini adalah progres nyata dari Bank Kalsel untuk mendorong ekonomi berkelanjutan di Kalsel,” ujar Mitra Damayanti, kamis (16/10/2025).


Kekuatan modal ini tercermin langsung pada kinerja keuangan Bank Kalsel secara keseluruhan. Aset bank mengalami lonjakan signifikan, naik dari Rp26,66 triliun pada tahun 2024 menjadi Rp35,36 triliun per 16 Oktober 2025.

Di sisi profitabilitas, Bank Kalsel juga mencatatkan hasil yang cemerlang. Laba bersih bank mencapai Rp399,37 miliar, melesat jauh dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp302,63 miliar. Pertumbuhan laba lebih dari 30% ini menegaskan efisiensi operasional dan strategi bisnis yang tepat di tengah dinamika ekonomi.

Penguatan permodalan hingga Rp3,8 triliun ini membuka peluang yang lebih besar bagi Bank Kalsel untuk menjalankan fungsi pintermediasi secara optimal. Dengan modal yang lebih besar, kapasitas Bank Kalsel untuk menyalurkan kredit produktif, khususnya kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan meningkat drastis.

Kredit yang berkualitas dan terukur diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dividen yang lebih besar kepada para pemegang saham, yaitu Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Pencapaian penyertaan modal dan kinerja keuangan ini adalah landasan kuat bagi Bank Kalsel untuk mengambil peran lebih strategis dalam pembangunan. Kami berkomitmen menjaga momentum pertumbuhan ini dengan terus berinovasi dalam layanan perbankan digital dan mendukung proyek-proyek prioritas daerah," tutup Damayanti.

Sumber: Rilis Bank Kalsel

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال